Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Uang Rp 4,5 M Melayang Demi Jadi Taruna Akpol

Di Makassar, Gonzalo dikenal sebagai sosok crazy rich Makassar. Ia juga dikenal pernah dekat dengan artis Fujianti Utami Putri alias Fuji.

Editor: Sudirman
dok pribadi
Gonzalo Algazali, dikenal sebagai salah satu "Crazy Rich" Makassar pernah dikabarkan dekat dengan Fuji jadi korban calo Akpol. Kerugian dialami hampir Rp5miliar. 

"Dalam proses berjalan, pembayaran itu dilakukan dalam beberapa tahap ke beberapa rekening. Salah satunya itu yang ada buktinya sama kami, MMET ini," sambungnya.

Adapun modus terlapor, kata Irwan, yaitu dengan melakukan karantina ke AIB dan enam calon siswa lainnya yang tidak lulus.

Karantina itu, kata dia, berlangsung di rumah Syarifah di Pattallassang Gowa, dan di sebuah hotel di Makassar.

"Di dalam proses karantina dan janji-janji selanjutnya termasuk menjahit baju, ini sebenarnya ada tujuh orang (korban) yang digunduli juga," ungkap Irwan Irawan.

"Ditampung di rumahnya, kemudian dibawa ke hotel juga. Disuruh ukur baju, siaga, karena seolah-olah besoknya sudah diantar ke Batua," lanjutnya menjelaskan.

Namun, hingga waktu yang disepakati pada 25 Juli 2024, putra Tanri Bangun Patta rupanya tidak kunjung diberangkatkan ke lokasi pendidikan SPN Batua.

Tanri Bangun yang gusar pun meminta uang yang disetornya selama ini agar dikembalikan.

Namun, seiring waktu kata Irwan Irawan, dari total Rp 385 juta yang telah disetor, terlapor baru mengembalikan Rp 60 juta.

"Total uang yang sudah ditransfer Rp385 juta. Tapi sudah ada pengembalian Rp60 juta. Jadi masih ada Rp325 juta," bebernya.

Selain karena uang yang dijanjikan kembali tidak kunjung dilunasi, Irwan Irawan mengaku kliennya sengaja melaporkan kasus ini agar menjadi pelajaran bagi masyarakat.

"Jadi harapannya kita, laporan ini ditindaklanjuti dan kenapa kami laporkan, tujuannya juga agar masyarakat tidak menjadi korban selanjutnya," imbuhnya.

Terpisah Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto yang dikonfirmasi, mengaku, penyidik akan menindaklanjuti laporan korban.

Ia menegaskan, masuk sebagai calon anggota Polri, tidak dipungut biaya sepeserpun.

"Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat Sulsel, masuk Polri ini sudah ditentukan tesnya, waktunya, dan tidak ada biaya yang dibebankan kepada calon atau pelamar yang mau masuk anggota Polri," jelas Kombes Pol Didik.

Jika ada yang mengiming-imingi lulus masuk anggota Polri dengan membayar, kata Didik, itu dipastikan penipuan.

"Kalau misalnya ada yang mengiming-imingi, menjanjikan bisa masuk Polri, kemudian itu harus membayar uang tertentu, itu pasti penipu," jelasnya.

Ia pun meminta, bagi masyarakat yang merasa tertipu, silahkan melaporkan langsung ke polisi karena pasti ditindaklanjuti.

"Kemudian kalau memang ada yang merasa ditipu, segera melapor ke Kepolisian. Itu akan ditindaklanjuti Kepolisian untuk mengungkap siapa pelakunya," tegasnya.

Sosok AFR

Siapa AFR yang disebut sebagai pelaku penipuan terhadap Gonzalo Alghazali? Berdasarkan data yang dihimpun, AFR atau Andi Fatmasari Rahman, merupakan sosok aktivis perempuan anti korupsi.

Bahkan Andi Sari begitu ia akrab disapa, disebut menahkodai salah satu organisasi.

Dari kegigihannya dalam memberantas kasus korupsi, ibu tiga anak itu disebut kerap berkolaborasi dengan aparat penegak hukum.

Andi Fatmasari Rahman merupakan putri dari pasangan Andi Anwar M dan Andi Rahmi.

Sejak kecil Andi Fatmasari Rahman tinggal dan dibesarkan pada lingkungan pejabat.

Sang ayah pernah menjabat sebagai Direktur PDAM Bone di masa pemerintahan Idris Galigo sebagai bupati.

Andi Sari, demikian ia sering disapa, menempuh pendidikan di SD 13 Biru. Kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP 4 Watampone. Lalu SMA Negeri 1 Bone.

Beberapa kasus yang menyeret nama pejabat terbongkar berkat kolaborasinya dengan aparat penegak hukum (APH), baik kepolisian maupun kejaksaan di Sulsel.

Meski terlahir dari keluarga pejabat, jiwa aktivisnya telah ada sejak dini.

Sebelum terjun dalam dunia pemberantasan korupsi, ada beberapa kasus kekerasan terhadap perempuan telah sukses dikawal.

Bagi Andi Sari, gerakan perempuan merupakan urat nadi dari perjuangan untuk mendapatkan hak-hak mereka.

"Bagi saya, perempuan harus maju terdepan untuk bersama-sama memajukan bangsa dan negara," katanya, Selasa (20/2) lalu.(emb)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved