Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun UMKM

Abon Kuda Jeneponto Tembus Pasar Global, Omzet Capai Rp 17 juta Perbulan

Masyarakat lokal maupun luar daerah pada umumnya hanya mengenal empat jenis kuliner tersebut.

|
TRIBUN-TIMUR.COM
Jumiati owner Jeka Abon di Jl Poros Kayu Loe Timur, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (1/10/2024). 

Pada proses selanjutnya, daging kuda di rebus sampai matang.

Setelah matang kemudian didiamkan beberapa saat dan diulek hingga hancur.

Sembari mengulek daging, bumbu yang telah siapkan di blender dengan menambahkan sedikit air dan ditumis.

"Kalau untuk satu kilo daging prosesnya paling lama dua sampai empat jam ya, karena mulai dari perebusan daging hingga di spinner," ungkapnya

Proses tumis bumbu berlangsung 30 menit.

Daging kuda yang telah dihaluskan di tuang ke dalam wajan dan ditumis dengan bumbu secara bersamaan.

Proses terus berlanjut hingga warna daging berubah menjadi coklat dan siap ditiriskan.

Pada tahap berikutnya, tuangkan dua liter minyak goreng ke dalam wajan.

Adonan bumbu dan daging kuda siap untuk digoreng.

"Setelah di goreng tahapan terakhir di spinner (pengurasan minyak) kemudian pengemasan," jelasnya.

Dalam sebulan, Jumiati memproduksi 45 kilogram daging kuda untuk dijadikan abon.

Setiap kilonya dapat menghasilkan 6 produk abon kemasan 100 gram.

Jika dihitung-hitung, omzet yang dihasilkan Jumiati mencapai Rp 17.550.000 per bulan.

"Untuk produk abon kuda sendiri kami wajib produksi 15 kilo per bulan tapi tergantung pesanan, bisa saja kita produksi dua sampai tiga kali per bulan," bebernya.

"Abon kuda ada dua kemasan, kemasan 100 gram harganya Rp 65 ribu dan untuk kemasan 50 gram hanya Rp 35 ribu," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved