Airlangga Hartarto
Ikrar Nusa Bhakti: Cawe-cawe Politik Penguasa
Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti mengaku terkejut dengan kabar Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Dan kemudian problem politik yang terjadi dalam partai Golkar itu ternyata disetujui oleh Prabowo Subianto, berarti Prabowo Subianto itu menggali kuburnya sendiri. Kenapa demikian? Karena dia tidak akan menjadi presiden terpilih, dan kemudian yang sebenar-benarnya presiden setelah dilantik," jelasnya.
Berikut petikan wawancara Ikrar Nusa Bhakti dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra terkait mundurnya Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar:
Prof. Apakah Profesor terkejut ketika mendengar atau mengetahui Pak Airlangga Hartarto Sabtu lalu, tanggal 10 Agustus, mengajukan pengunduran diri dan sehari kemudian bikin video pengunduran diri. Terkejut nggak, Prof?
Saya terus terang sangat terkejut. Kenapa demikian? Itu kalau istilahnya itu out of the blue. Nggak ada angin, nggak ada hujan, nggak ada badai.
Tiba-tiba dia mengundurkan diri. Walaupun, lagi-lagi walaupun, saya selalu bertanya kepada teman-teman Golkar, termasuk mereka-mereka yang masih generasi muda Golkar. Saya tanya apakah Golkar tetap akan mengadakan Munas pada Desember? Ataukah itu Munaslu sebelum 20 Oktober? Khususnya misalnya bulan September atau bulan apalah.
Dan teman Golkar itu selalu menyatakan pada saya nggak ada tuh mas, kita nggak ada tuh persiapan untuk itu. Nah makanya ketika kemarin hari Minggu Pagi, Minggu Pagi itu karena saya berada di dalam grup WA ya, Asosiasi Ilmu Politik Indonesia. Dan di situ pagi-pagi itu saiful muzani, itu membuat satu info, menyebarkan info bahwa akan terjadi apa namanya itu, kejutan berita.
Dan akan disusul oleh tsunami politik. Terus saya tanya, ful emang bakalan ada apa? Itu mas, gue semalam tuh ketemu sama orang dekatnya Airlangga Hartarto, kenapa? Dia mau menyatakan mengundurkan diri hari ini. Oh, Minggu Pagi ya.
Karena malamnya itu sudah-sudah ada santer mengenai isu itu. Dan ternyata benar, pagi-pagi itu pengumuman itu muncul. Saya belum nonton videonya saat itu.
Saya kebetulan waktu itu diundang oleh senior GNMI, Bang Palar Batubara, yang kebetulan orang Golkar. Dia melangsungkan ulang tahun ke-75 dan kemudian bagi-bagi buku. Dan kemudian saya ngomong di situ, bahwa saya bersyukur Bang Palar panjang umur, walaupun Bang Palar itu orang Golkar dan saya bukan anggota partai, tapi persahabatan kita cukup baik.
Cuma hari ini saya terus-terusan mengalami kesedihan yang amat sangat. Apa itu? Karena ternyata Airlangga Hartarto mengundurkan diri. Dan ini sudah pasti ada intervensi politik ataupun cawe-cawe politik dari kekuatan di atasnya.
Apalagi berita yang kemudian beredar, Anda tahu ya, bahwa dia menyatakan mundur itu setelah bertemu sama Jokowi pada hari Sabtu itu. Kalau nggak salah, sampai ngobrolnya itu melebihi satu jam. Dan kemudian saya juga baru tahu bahwa ini masih terjadi persoalan pelanggaran kasus korupsi yang dulu ditangani oleh Gedung Bundar. Gedung Bundar itu Kejaksaan Agung.
Walaupun kalau kita lihat, sebetulnya Kejaksaan Agung waktu itu sudah mendapatkan informasi yang sangat cukup dalam peristiwa itu. Dan kalau memang itu terkait dengan persoalan korupsi Airlangga, lalu pertanyaan saya, mengapa itu dibiarkan Airlangga itu kasusnya nggak berlanjut selama proses pemilu presiden dan pemilu legislatif itu berjalan?
Jadi yang ingin saya katakan di sini berarti Airlangga itu dipakai sama Jokowi selama pemilu presiden dan pemilu legislatif untuk kepentingan politik putra mahkotanya, yaitu Gibran Raka Bumi Raka.
Kenapa demikian? Karena tahu kan yang menjadikan Gibran bisa menjadi calon itu kan Partai Golkar. Terlepas dari dia bukan kemudian menjadi anggota Partai Golkar, tapi dia masuk ke dalam suatu institusi kepemudaan Partai Golkar. Walaupun kalau kita perhatikan juga ya Golkar, maksud saya Gibran juga agak sombong juga ya, udah bagus dikasih kendaraan politik untuk jadi capres, tapi kenapa ketika ingin dipakaikan jaket kuning dia menolak? Apakah kemudian dia ingin mengatakan bahwa saya masih PDIP atau apa ya?
Tapi yang jelas kalau Anda perhatikan ya, saya nggak akan lupa lho ya terlepas dari apa rahasianya itu, apa yang dia umumkan mungkin saya lupa, tapi dia seperti bapaknya ya, kalimatnya tuh selalu bulet ya kalau ditanya sama wartawan, dan kan nggak pernah bisa berdialog dengan wartawan, face to face seperti Anda dengan saya.
| Kejaksaan Agung Bahas Pemanggilan Airlangga Hartarto Usai Mundur dari Ketum Golkar: Tunggu |
|
|---|
| Disambut di Sorowako, Airlangga Puji Taufan Pawe 'Keren Ada Pak Ketua Golkar Sulsel' |
|
|---|
| Temui Partai Penguasa Jepang, Airlangga Sepakati Pertukaran Pemuda Golkar - LDP |
|
|---|
| Airlangga Hartarto Sebut KEK Kendal Tarik Minat Investor dan Tumbuhkan Lapangan Pekerjaan |
|
|---|
| Peringati Hari Koperasi Nasional, Menko Airlangga Gelorakan Semangat Transformasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Ikrar-dan-cawe-cawe-politik.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.