Opini
Nasionalisme Kepala Daerah dalam Bahaya, Moderasi Beragama Solusinya
TIDAK lama lagi rakyat Indonesia akan menggelar pesta demokrasi dalam memilih pemimpin bangsa yakni kepala daerah di tingkat provinsi, kabupaten
Betapa banyak budaya yang relevan dengan agama tertentu yang menjadi kekhasan Indonesia dan menjadi kekayaan tersendiri bagi bangsa Indonesia.
Relevansi Islam dengan budaya bangsa dan berbasis lokal seperti sarung, peci hitam, batik, tahlilan, maulidan, tabek (nilai kesopanan Bugis Makassar), wayang dan lain-lain adalah budaya yang diislamkan atau Islam yang dibudayakan.
Bukan budaya kearab-araban yang dianggap sebagai ajaran prinsip beragama.
Tanpa adat dan budaya, kita bukanlah Indonesia. Al-‘adah muhakkamah artinya adat itu menjadi sumber hukum, demikian salah satu kaidah fikih yang sangat populer.
Penghargaan terhadap budaya Islam ataupun budaya-budaya yang terkait dengan penganut agama tertentu, hanya dapat diterima oleh seorang yang nasionalis yang sudah tamat pemahaman agamanya yang benar dan moderat.
Maka untuk menjadi nasionalis, moderasi beragama solusinya!(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.