Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Mengubah Kegagalan Menjadi Keunggulan

Perhelatan MotoGP 2022 di Mandalika bisa menjadi cerita yang menarik bagaimana seharusnya memaknai kegagalan.

Editor: Sudirman
Ist
Kun Wahyu Wardana, Direktur Kepatuhan SDM dan MR PT Asuransi Kredit Indonesia 

Di Sirkuit Mandalika sendiri, Marquez sudah jatuh empat kali.

Semua momen kecelakaannya terjadi sepanjang seri kejuaraan MotoGP Indonesia berlangsung, dari Jumat hingga Minggu, 18-20 Maret 2022.

Meski demikian selalu ada optimisme di balik kejatuhannya, sebagaimana diungkapkan Marquez dengan penuh keyakinan, “’On Sunday we all have the same goal: we want to win. But if you crash, tomorrow is also a day. Life goes on."

Dalam konteks itu, menarik untuk mencerna pendapat Susan Kahn dalam bukunya Bounce Back (2019).

Bahwa kegagalan bukanlah momok yang membuat kita ketakutan untuk melangkah atau berbuat sesuatu yang baru.

Bahkan menurutnya, ketika kita ingin mengecap kesuksesan, maka langkah awal yang perlu ditempuh adalah dengan menerima bahwa kegagalan merupakan sesuatu yang tak terelakkan.

Pandangan ini tentunya secara psikologis dapat dipahami bahwa kegagalan merupakan peristiwa yang terjadi kepada siapapun, sehingga tidak perlu merasa sendiri dan menjadi terpuruk karenanya.

Meski banyak success story dari orang-orang terkenal seperti Thomas Edison: Sang penemu yang terkenal karena penemuan lampu pijar ini pernah mengalami ribuan kegagalan sebelum akhirnya berhasil menciptakan lampu pijar yang sukses.

Walt Disney: Pendiri Disney juga mengalami banyak kegagalan sebelum kesuksesannya.

Salah satu contohnya adalah saat dia dipecat dari sebuah surat kabar karena dianggap kurang kreatif dan tidak memiliki ide yang baik.

Demikian pula Steve Jobs yang bahkan lebih ironis lagi pernah dipecat dari Apple, perusahaan yang dia bidani kelahirannya.

Toh, pada akhirnya mereka mampu mencapai kesuksesan setelah kegagalan yang membekapnya.

Namun, tetap saja bagi sebagian orang, kegagalan sebagai momok yang menakutkan.

Sehingga betapa banyak orang yang gagal pada akhirnya menjadi orang-orang yang kalah.

Tak lagi gigih berjuang mewujudkan mimpinya. Meski mereka menyadari bahwa orang-orang sukses pasti pernah melewati jalan-jalan kegagalan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved