Sindiran Prabowo Soal Penonton Baik, Pengamat Politik: PDIP tak Bisa Dianggap Remeh
Pengamat Politik Citra Institute, Yusak Farchan menilai Presiden Terpilih Prabowo Subianto berusaha keras untuk merangkul lawan politik bekerjasama.
“Ini yang sering saya katakan meskipun Pak Jokowi menjadi bintang elektoral di tiga pemilu terakhir tetapi kan ada fase dimana bintang elektoral akan pudar dengan sendirinya,” urai Yusak.
Tidak menutup kemungkinan PDIP sekarang ambil oposisi tetapi pilpres berikutnya PDIP berkuasa ketika faksinya Jokowi melemah.
“Bisa saja PDIP masuk ke pemerintah dan pastinya Pak Prabowo akan berpikir realistis karena bagaimanapun PDIP identitas kekuatan politik yang tidak bisa diremehkan. Kalau Pak Jokowi kan mengandalkan mesin relawan, PDIP parpol yang punya pilar penting merebut kekuasaan jadi bargaining-nya tak bisa dianggap remeh,” imbuhnya.
Yusak juga mengomentari sindiran Prabowo mengenai Bung Karno bukan milik satu partai.
Faktanya Presiden ke-1 RI itu memang Bapak Proklamator yang dimiliki seluruh masyarakat tanah air ini.
Tetapi juga fakta bahwa dari seluruh partai yang punya kursi di DPR yang identitasnya paling melekat dengan Bung Karno adalah PDI Perjuangan.
“Terkait pemikiran Bung Karno melekat kuat menjadi identity PDI Perjuangan. Pemikiran Bung Karno itu banyak diwarisi ke PDIP. Pahamnya sama nasionalisme itu paham sejarah yang tidak bisa dibantah,” kata Yusak.
Nonton di Pinggir Jalan
Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto menyindir pihak yang tidak mau diajak kerja sama dalam pemerintahannya mendatang.
Eks Danjen Kopassus itu pun meminta pihak itu tidak mengganggu saat dirinya sudah dilantik.
Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara Bimtek dan Rakornas Pilkada PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2024) malam.
Mulanya, Prabowo berbicara dirinya ingin bekerja sama dengan berbagai latar belakang untuk menghadapi tantangan bangsa ke depan.
Hal ini bisa tercapai jika semua pihak bisa bersatu.
“Sekarang bagaimana yang baik-baik dari semua latar belakang bisa kerja sama. Ini pelajaran sejarah. Indonesia tidak bisa dibendung.
Kecuali elite Indonesia tidak bisa atau tidak mau kerja sama. Kuncinya itu,” ucap Prabowo.
Lalu, Prabowo pun menyinggung pihak yang tidak mau diajak kerja sama dalam pemerintahannya mendatang.
Sosok Irfan Yusuf Politisi Gerindra Calon Kuat Menteri Haji dan Umrah, Kader NU Cucu Hasyim Asyari |
![]() |
---|
Profil Gus Irfan Kader NU Pernah Bantu Prabowo di Pilpres 2019 Tunggu Restu Jadi Menteri Haji |
![]() |
---|
Calon Kuat Menteri Haji dan Umrah, Kepercayaan Prabowo Dampingi Sebelum Jadi Presiden |
![]() |
---|
Mantan Ketua PP Muhammadiyah Calon Kuat Menteri Haji dan Umrah, Andalan Prabowo Sebelum Presiden |
![]() |
---|
Penyebab Bambang Tri Mulyono Terpidana Ijazah Jokowi Bebas Bersyarat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.