Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pj Gubernur Sulsel Dianugerahi Gelar Daeng di Tanah Kelahiran, Apa Bedanya dengan Andi dan Karaeng

Gelar kehormatan ini disematkan Dewan Adat Saoraja disamping bingkai foto Raja XIII Bone Arung Palakka (1672-1696).

Editor: thamsil_tualle
courtesy_humas_TribunTimur
GELAR DAENG - Pj Gubernur Sulsel Dr Bahtiar Baharuddin (52) saat dianugerahi gelar paddaengeng Daeng Mappuji dari dewan adat Saoraja Bone di Kompleks Rujab Bupati Bone, Jl Merdeka, Watampone, Jumat (19/4/2024). Gelar paddaengeng ini dianugerahkan di momen Hari jadi Bone ke-694. 

“Daeng” kemudian juga digunakan sebagai panggilan kehormatan kepada seseorang yang lebih tua atau memiliki kedudukan yang dihormati dalam masyarakat, misalnya “Daeng Mariolo”, “Daeng Baji”, dan lain-lain.

Bahkan sekarang  nama “Daeng” tidak hanya ditujukan seseorang yang lebih tua atau memiliki kedudukan yang dihormati dalam masyarakat, tetapi juga digunakan secara meluas dalam masyarakat dari berbagai strata sosial ekonomi.

Nama “Daeng” tidak lagi identik dengan starata atau kelompok masyarakat tertentu sehingga cenderung mengalami degradasi makna.

Nah dalam konteks pemberian gelar “Daeng” terhadap Gubernur Sulawesi Selatan, saya pikir tepat dan relevan karena Gubernur Sulawesi Selatan adalah Pemimpin Masyarakat Sulawesi Selatan yang pada zaman kerajaan di Sulawesi Selatan disebut sebagai “raja” dan merupakan kaum bangsawan.

Pemberian gelar “Daeng” ini diharapkan dapat merevitalisasi kembali makna “Daeng” yang ditujukan kepada seseorang yang peran, sikap, dan perilakunya menerapkan nilai-nilai masyarakat Bugis_Makassar (Sulawesi Selatan).

Apalagi gelar yang diberikan kepada Gubernur Sulawesi Selatan ini adalah “Dg Mappuji”, suatu gelar yang menunjukkan seorang pemimpin yang dibanggaan, terpuji, dan dirindukan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved