Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Ke Mana Keriuhan dan Semarak Ramadhan?

Barulah saya tersadar kiranya ada sesuatu yang hilang selama RAMADHAN tahun 1445 Hijriah.

Editor: Sudirman
Ist
Djusdil Akrim, Doktor Lingkungan, Praktisi Industri dan Dosen Teknik Lingkungan Universitas Bosowa 

Oleh : Djusdil Akrim 

Doktor Lingkungan, Praktisi Industri dan Dosen Teknik Lingkungan Universitas Bosowa

Saat menjalani ibadah Puasa Syawal sekarang ini.

Barulah saya tersadar kiranya ada sesuatu yang hilang selama RAMADHAN tahun 1445 Hijriah.

Benar pesan sang khatib dari mimbar Masjid Jabal Nur, Jumat (30/03) tempo hari.

Bahwa redupnya keriuhan dan semarak Bulan Ramadhan dari tahun ke tahun.

Sejatinya menjadi tanggung-jawab para pengambil kebijakan dan Pemimpin di Republik ini.

Saya pun jadi terkesiap!

Tentu tidak terlepas dari “edaran” Kantor Kementerian Agama terkait Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushallah. Sebenarnya di zaman Orde Baru (OrBa).

Tepatnya 1978 surat yang sama juga pernah diissued.

Berupa Instruksi Dirjen Bina Masyarakat Islam Kemenag nomor KEP/D/101/1978.

Penulis sendiri masih kelas 4 SD ketika itu. Menariknya Surat Edaran tersebut bagai peluru hampa.

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-60428948 diakses 15 April 2024.

Maksudnya rezim yang berkuasa tidak mau memaksakan kehendak.

Padahal sejarah mencatat bahwa tindakan represif bukan hal tabu.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved