Ular Piton Nyaris Mangsa Bocah 6 Tahun di Lutim, Badan Terlilit Hampir Remuk Makanan di Perut Keluar
Awalnya, Ijas warga Dusun Balo-balo, Desa Balo-balo Kecamatan Wotu, Luwu Timur itu bermain di sekitar saluran air dekat rumahnya.
Jika habitatnya terusik, ular rerata sepanjang 3 hingga 6 meter masuk ke pemukiman dan mangsa ternak warga.
Dugaan otoritas kedaruratan sipil level kabupaten ini, menyusul penemuan reptil serupa, saban puncak musim hujan, Desember hingga Februari.
“Tahun lalu, kita temukan beberapa juga di dekat sungai,” ujarnya.
Sebelum pandemi, usai banjir bandang Jumat 3 Februari 2017 lalu, warga Cambatoa, Pabundukang, Pangkajene, menemukan piton sepanjang 8 meter.
Cambatoa adalah kampung tua di bantaran timur Sungai Pangkajene. Kampung ini berjarak, 1,7 km dari ibu kota kabupaten.
Tim Animal Rescue Dinas Damkar Gowa juga disibukkan dengan penjinakan ular piton.
Ular pembelit itu dievakuasi petugas di sebuah semak-semak di Desa Taeng Kecamatan Pallangga, Gowa, Sulsel. Tim rescue Damkar Gowa tampak berusaha mengamankan ular tersebut.
Mereka menggunakan sarung tangan dan pelindung. Saat proses evakuasi, petugas berhati-hati menangkap ular yang bersembunyi di semak-semak dalam lubang.
Bahkan, petugas harus menggunakan cangkul untuk menggali beberapa lubang di dalam tanah karena ular piton ini dengan liar masuk ke dalam untuk bersembunyi.
Petugas butuh dua puluh menit untuk menangkap ular tersebut.
Kabid Penanggulangan Kebakaran Damkar Gowa, Syamsul Bahri mengatakan kejadian tersebut diketahui setelah menerima laporan dari warga setempat.
“Setelah menerima laporan warga kami mengerahkan satu regu tim animal rescue Damkar Gowa,” ujarnya, Jumat (14/10/22)
Menurutnya, ular piton ini kerap membuat takut dan meresahkan warga. Apalagi, ular piton itu berada di dekat pemukiman warga.
“Diperkirakan panjang ular piton sekitar 4 meter. Ia meresahkan masyarakat. Kita evakuasi ular itu di sekitar pemukiman warga,” kata Syamsul.
Usai ditangkap, ular piton ini langsung dibawa ke Mako Damkar Gowa yang terletak di Jl Tamarunang, Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Warga Mamuju Digigit King Kobra
Warga Botteng, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Kasman (32), kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit setelah mengalami serangan ular king kobra ketika sedang tertidur di dalam kamar.
Insiden tersebut terjadi di Desa Suka Bumi Simpan Merai, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Kamis (11/1/2024) dini hari.
Kasman, yang digigit ular king kobra di kaki kanannya, segera kehilangan kesadaran dan dilarikan ke RS Tenggarong untuk mendapatkan perawatan medis.
Renah, pihak keluarga, menyampaikan bahwa Kasman saat ini masih belum pulih kesadarannya.
Baca juga: Warga Botteng Digigit Ular King Kobra, Masih Kritis di RS Tenggarong Sulbar
Kejadian terjadi sekitar pukul 02:00 WITA ketika Kasman sedang tidur di kamar, tiba-tiba ular king kobra menggigitnya sebanyak tiga kali.
Meskipun berhasil membunuh ular tersebut setelah terbangun, Kasman langsung kehilangan kesadaran.
Renah menjelaskan bahwa Kasman kemudian dibawa ke Rumah Sakit Kota Bangun sekitar pukul 03:00 WITA, namun obat serum anti bisa di sana sudah habis. Oleh karena itu, Kasman akhirnya dilarikan ke RS Tenggarong pada pukul 06:00 WITA.
Ketika hendak dibawa ke RS Tenggarong, lidah Kasman tiba-tiba terlihat aneh dengan terlipat masuk ke dalam mulutnya. Tak lama setelah itu, Kasman kehilangan kesadaran.
"Awalnya dikira tidak apa-apa karena dia sempat berhasil membunuh ular," tambah Renah.
Hingga saat ini, Kasman masih terus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Renah mengungkapkan bahwa dokter menyarankan agar dilakukan operasi.
Lalu, bagaimana cara menangani gigitan ular secara pertama kali?
Tips Pertolongan Pertama Gigitan Ular:
Tetap tenang dan hindari gerakan berlebihan.
Ingatlah ciri-ciri ular yang menggigit, seperti bentuk, warna, dan ukurannya.
Jangan mencoba mengisap bisa ular dari area yang digigit.
Jangan mengoleskan bahan apa pun pada area gigitan, termasuk es atau bahan kimia.
Pastikan area yang digigit tidak bergerak untuk mencegah penyebaran bisa ke bagian tubuh lain.
Tutup bagian yang digigit dengan perban bersih dan kering, lalu lilitkan erat untuk menghentikan penyebaran bisa.
Longgarkan pakaian jika memungkinkan.
Jangan tinggalkan korban sendirian, dan segera bawa ke fasilitas medis terdekat.
Selain itu, sebagai langkah pencegahan, perlu diketahui cara menghindari risiko digigit ular:
Jangan mengganggu atau mendekati ular.
Kenakan pakaian yang melindungi tubuh, terutama saat berada di daerah yang mungkin menjadi habitat ular.
Perhatikan tanda peringatan di sekitar tempat Anda berada terkait adanya ular.
Hindari memasukkan tangan ke dalam lubang atau celah batu tanpa pengaman.
Pilih lokasi perkemahan yang aman dari kemungkinan sarang ular.
Jika digigit ular, segera cari pertolongan medis profesional untuk pengobatan yang tepat, termasuk pemberian serum antibisa ular.(*)
Teken MoU, Pemkab Lutim, UMI dan USIM Kolaborasi Bangun Sekolah Islam Internasional di Luwu Timur |
![]() |
---|
Sosok Aswan Musa Kepala Desa Termuda Luwu Timur Tersangka Korupsi Dibela Apdesi Sulsel |
![]() |
---|
Bahas RPJMD Luwu Timur, PTPN I Regional 8 Terima Kunjungan DPRD Luwu Timur |
![]() |
---|
Pelajar Lutim Minta Tak Dianggap Nakal meski Keluar Malam |
![]() |
---|
Dirikan Sekolah Bertaraf Internasional di Luwu Timur, Rektor UMI-Bupati Lutim Gandeng USIM Malaysia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.