Opini
Kierkegaard, Manusia dan Fitrah
Saat ini kita telah berada di penghujung bulan keberkahan. Suatu titik dimana kita menanti lantunan takbir.
Tahap estetis merupakan gambaran kesadaran manusia yang melihat jika kebahagiaan hidup terletak pada pemenuhaan kebutuhan indrawi.
Manusia yang hidup di tahap ini tidak sadar jika dirinya telah diperbudak oleh nafsu diri lantaran mengejar materi yang diidamkannya.
Kehidupan mereka cenderung hedonis, pragmatis dan bebas sehingga tak jarang mereka dapat melakukan apapun meski mengambil hak orang lain demi memuaskan nafsunya.
Kemudian, kesadaran etis merupakan tahap lanjutan yang mulai memperhitungkan kategori baik dan jahat pada diri manusia itu sendiri (Hidayah, 2022).
Di tahap ini, kesadaran manusia lebih arif dari sebelumnya karena mempertimbangkan beberapa aspek dalam mengambil keputusan hidup seperti aspek sosial dan moral.
Dengan kata lain, pemenuhan kebahagiaan estetis tertunda dengan etika norma yang berlaku.
Misal, seorang bisa saja mudik lebaran melintasi jalanan dan menikmati perjalanan menggunakan kendaraan pribadi dengan kecepatan tertentu.
Tapi karena kita hidup bernegara, maka perjalanan tersebut dibatasi denggan etika berlalu lintas seperti melengkapi surat berkendara, mengenakan helm SNI, dan patuh pada rambu lalu lintas.
Meski peraturan lalu lintas di atas membatasi keinginan seseorang, tapi setidaknya, hal tersebut memberi perlindungan dan meminimalisir hal yang tak diinginkan.
Transisi kesadaran manusia dari estetis ke etis menjadikannya pribadi yang sadar akan kehidupan bermasyarakat.
Perilaku etis ini membentuk pola kehidupan sosial dengan tatanan hukum universal.
Namun, karena manusia sadar jika kehidupan ini fana, maka secara ideal kehidupan seseorang tidak hanya berlandas pada keinginan duniawi (estetis) dan kebaikan duniawi (etis) tapi mesti menuju tahap tertinggi yaitu kesadaran religius.
Dalam perspektif teologis, kesadaran ini disebut dengan iman dan amal shaleh.
Perubahan Diri
Setelah mendiskusikan tipologi kesadaran di atas, maka dapat dipahami jika kesadaran kita sebagai insan berakal mesti menuju pada puncak kesadaran tertinggi yaitu iman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.