Gunung dengan Kepentingan Partainya Meraih Suara Terbesar

Orang kampus hadir pula di landasan pacu pemilu. Kenapa? Benarkah demi bangsa dan membela demokrasi?

Atau, memang anti-Jokowi, cuma ada momentum untuk ikut turun gunung gegara pernyataan presiden bahwa presiden boleh berkampanye tidak melanggar hukum? Entahlah.

Kampus punya andil penting Presiden Soekarno jatuh, lalu melahirkan rezim Orde Baru yang memerintah selama 32 tahun.

Kampus punya andil penting Presiden Soeharto jatuh, lalu melahirkan reformasi yang kelak disesali oleh tokoh-tokohnya sebagai kebablasan.

Apakah kini kampus mau mengulangi sejarah buruk itu, pemakzulan dan reformasi tanpa konsep yang matang?

Atau, kampus memang bersungguh-sungguh mengajak presiden kembali ke posisinya yang bersikap mengayomi dan adil terhadap segenap warga bangsa?

Tetapi, kenapa tidak langsung menghadap kepada presiden, kenapa langsung 'berteriak' di ruang publik?

Di landasan pacu pemilu bermacam-macam kepentingan, yang luhur, yang kurang luhur dan yang oportunis, semua siap meluncur berpacu untuk menang pemilu.

Dari luar landasan pacu, kami melihat macam-macam orang yang turun gunung itu,... semoga pemenangnya, bukan asing (Barat) dan dari dalam negeri yang senafas dengan asing (Barat), oh Tuhan!(*)