BREAKING NEWS: Bawaslu Temukan 200 Ribu Logistik Rusak di Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel menemukan 200 ribu logistik rusak atau tidak layak digunakan.

Hal ini disampaikan Anggota Bawaslu Sulsel, Samsuar Saleh, Rabu (10/1/2023).

Temuan 200 ribu logistik rusak tersebar 24 kabupaten di Sulsel.

Logistik rusak terdiri dari surat suara capres, surat suara DPD, dan kotak suara.

"Kami mendapat laporan dari Bawaslu terkait banyaknya surat suara yang rusak dan kurang," kata Samsuar.

Kabupaten Pangkep tercatat ada 362 lembar rusak, Gowa 104, Jeneponto 161, Takalar 35, Luwu Timur 77, Sinjai 58 surat suara, Bantaeng 964, dan kabupaten lainnya. 

Surat suara tidak layak saat percetakan di Makassar.

Bawaslu Sulsel telah berkoordinasi dengan KPU segera mengganti logistik pemilu yang rusak.

"Hasil temuan surat suara itu banyak rusak saat percetakan di Makassar. Misalnya yang dicetak Fajar Grafika 200 ribu. Kurang bagus hasil cetakannya. KPU RI sudah melakukan komunikasi dan akan dicetak ulang," singkatnya.

Sementara anggota KPU Sulsel, Marzuki Kadir menyebut, ada 13.096.888 kertas surat suara DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten dan Kota di Sulsel, untuk pemilu 2024 dicetak di Kota Makassar.

Perusahaan yang menangani percetakan tersebut yakni PT Fajar Grafika dan PT Adi Perkasa.

"Jumlah surat suara yang dicetak di Makassar itu ditangani PT Adi Perkasa berjumlah 7.308.990 lembar, sedangkan PT Fajar Grafika sekitar 5.787.898 lembar," kata Marzuki.

Proses percetakan di Makassar khusus untuk DPR RI dan DPRD Provinsi serta Kabupaten dan Kota. 

Sedangkan kertas suara untuk DPD RI dan Presiden dicetak di daerah lain yang dipercayakan oleh KPU RI.

Sementara sebagian kertas suara telah disalurkan ke 24 kabupaten dan kota.