Catatan di Kaki Langit
Pemerasan dan Korupsi
Karena ancaman, rahasianya akan terbongkar atau namanya akan tercemar, seseorang pasrah, atau terpaksa menerima, diperas oleh seseorang.
Apakah pemerasan dilakukan terhadap seseorang yang takut korupsinya dibongkar.
Apakah dengan mengancam, pemeras akan merasa aman untuk dipenuhi pemerasannya? 1001 pertanyaan masih bisa dikemukakan tentang kedua perbuatan jahat itu.
Di media sosial, pertanyaan-pertanyaan itu bisa melebar, meluas, dan liar.
Perbuatan pemerasan dan korupsi diselesaikan dan diputuskan di dan oleh pengadilan.
Bukan di percakapan medsos dan warkop.
Termasuk tulisan ini, yang justeru mungkin sudah memancing pertanyaan-pertanyaan liar.
Maka sebaiknya tulisan ini saya selesaikan hingga di sini saja, dengan memberi catatan bahwa seburuk dan sejahat apapun suatu perbuatan, Tuhan tidak pernah menutup pintu untuk bertaubat bagi pelaku kejahatan.
Tidak pernah. Selalu terbuka meskipun vonis pengadilan sudah diketukkan.
Sebab, “kasih sayang Allah mengalahkan murka-Nya!(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.