Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Waspadai Peningkatan Kasus Sifilis

Banyak Ibu yang mengalami infeksi sifilis dan malangnya hanya sekitar 40 persen yang mendapatkan akses pengobatan.

Editor: Hasriyani Latif
dok pribadi/dr airah amir
Dokter IGD RSUD Kota Makassar dr Airah Amir. 

Terdapat pula keluhan seperti nafsu makan yang menurun diikuti penurunan berat badan. Gejala ini dapat berlangsung selama 1 hingga 3 bulan dan dapat berlanjut hingga 1 tahun.

Tahap berikutnya adalah sifilis laten yang terjadi jika sifilis sekunder tidak diobati dan dapat berkembang menjadi sifilis tersier karena bakteri tetap ada dalam tubuh.

Pada tahap tersier, gejala muncul bertahun-tahun setelah infeksi pertama kali dan menyebabkan infeksi pada berbagai organ vital tubuh dan menyebabkan infeksi pada otak dan dapat menyebabkan kebutaan dan kelumpuhan. Tahap ini adalah tahap yang paling berbahaya.

Menarik untuk membahas penyebab dari meningkatnya kasus sifilis ini. Apalagi kasus terbanyak ditemukan pada usia produktif dan bahkan remaja dan anak-anak juga tak luput dari infeksi ini dan menjadi ancaman serius bagi generasi muda.

Cukupkah dengan mengatasi masalah ini dengan memberikan edukasi pada generasi muda yang dinilai belum memiliki pemahaman yang cukup tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas?

Ataukah urgen bagi kita untuk menilisik penyebab kasus sifilis ini dari akar masalahnya? Sebab secara data penyumbang kasus sifilis justru didominasi akibat perilaku seks bebas dan perilaku seks menyimpang.

Meningkatnya penderita sifilis utamanya pada anak menggambarkan bahwa anak yang dilahirkan menjadi korban perilaku buruk dari orang dewasa yaitu praktik seks bebas atau berganti pasangan yang merupakan faktor risiko penularan infeksi menular seksual.

Hal yang sejalan dengan kondisi saat ini dimana kebebasan berperilaku dijunjung tinggi atas nama kebebasan berpendapat dan berperilaku.

Untuk mengatasi masalah ini, solusinya harus menyeluruh pada individu, masyarakat, dan negara.

Pertama, individu yang beriman akan meninggalkan perbuatan dosa termasuk perzinaan dan menghindari perilaku seks menyimpang. Kedua, masyarakat harus turut serta dalam meningkatkan kesadaran tentang sifilis.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyebarkan informasi tentang sifilis dan cara mencegahnya, baik melalui media sosial maupun secara langsung kepada keluarga, teman, dan lingkungan sekitar.

Selain itu, masyarakat juga harus membantu pemerintah dalam mengatasi masalah sifilis, seperti dengan melaporkan kasus sifilis yang terjadi di lingkungan sekitar.

Juga masyarakat dapat berperan dalam mencegah terjadinya sifilis dengan melakukan kontrol terhadap keimanan individu.

Ketiga, negara harus memperbanyak edukasi kepada masyarakat tentang bahaya seks bebas dan perilaku seks menyimpang, lebih jauh negara harus berani menutup akses seks bebas seperti prostitusi sebab tidak dapat dimungkiri penyakit menular seksual justru banyak timbul dari praktik prostitusi.(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved