Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mustahir Personel 'Penambang' Brimob Polda Sulsel Bebas? Keterangan Beda-beda, Tapi 'Dibela' Dansat

Polda Sulsel diminta untuk melakukan investigasi langsung di lokasi untuk menelusuri sumber harta kekayaan Aiptu Mustahir.

Kolase Tribun-timur.com
Aiptu Mustahir personel Brimob Polda Sulsel berjanji akan menjadikan rumahnya di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Maros, sebagai rumah tahfiz. 

Mustahir memang ditugaskan di bagian intelijen.

"Tetap masuk, karena bekerja di bagian intelijen. Bbanyak tugas di luar kantor," kata dia.

Soal informasi kontraktor, Mustahir dibela Heru.

Heru membantah tuduhan tersebut terhadap Mustahir.

Heru mengatakan, Mustahir bukan seorang kontraktor tapi pengusaha rental dum truk dan alat berat.

Usaha tersebut merupakan warisan dari orangtua Mustahir.

"Mustahir bukan kontraktor. Dia anggota Polri. Hanya memiliki usaha rental dum truk dan alat berat yang diwarisi dari orangtuanya," kata dia. 

Mustahir ancam menembak

Anggota Brimob Polda Sulsel, Aiptu Mustahir mengaku telah diperiksa dan dimintai keterangan di kantornya terkait senjata dan mau menembak.

"Bisa diperiksa diregister, berapa tahun saya tidak bawa senjata. Sekitar 7 tahun saya tidak bawa, bagaimana saya mau nembak-nembak," tegasnya. 

Aiptu Mustahir mengaku, dirinya sudah dipanggil kesatuannya untuk klarifikasi, Rabu (4/5/2023). 

"Saya dipanggil kemarin untuk klarifikasi. Saya jelaskan untuk diperiksa register senjata, saya sudah hindari (bawa) senjata.

Saya juga pernah di Resmob, tapi saya masih di kampung untuk membangun masjid itu cita-cita saya," katanya. 

Sebelumnya, Aiptu Mustahir dikabarkan pernah berseteru dengan orang lain dan bahkan ingin menembak.

Isu ini pun ramai beredar luas di media sosial (medsos) hingga dirinya dipanggil kesatuannya di Brimob Polda Sulsel.

Aiptu Mustahir menuturkan, dirinya yang sudah berusia 50 an tahun ingin hidup tenang di kampungnya dan tidak mau gontok-gontokan dengan orang lain.

"Umur saya juga sudah 50 an, sudah bukan zamannya saling gontok-ngotokan. Sudah ada tiga bangun masjid, saya panggil teman-teman untuk gabung bantu di sini. I

tu lah tujuan saya masuk di komunitas," ungkapnya. 

Aiptu Mustahir menduga, dirinya dan keluarganya menjadi sorotan setelah anaknya terjun berpolitik di Kabupaten Maros.

"Saya menduga, ini menjadi sorotan karena politik. Karena anak saya baru sudah cabut nomor urut, besoknya sudah heboh. Kayaknya ada lawan politiknya anak saya," bebernya. 

Warga senang

Seorang warga Desa Pucak yang meminta namanya dirahasiakan merasa senang lantaran Mustahir diperiksa Polda Sulsel.

Selama ini, Mustahir adalah sosok yang paling ditakuti warga di Tompobulu.

Musthair bak pemilik Tompobulu saat perlakukan warga.

"Warga di sini sukuran Pak. Sudah lama Pak Tahir begitu, suka ancam-ancam," kata dia.

Dia berharap, Mustahir menjadikan masyarakat sebagai sahabatnya. Bukan malah dijadikan sebagai musuh.

"Ada kabar, Pak Tahir akan bebas dari pemeriksaan Polda Sulsel. Semoga adanya main-main yang kami dengar tak terbukti," kata dia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved