Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bak Firasat, 2 Hari Sebelum Putranya Praka Jumardi Gugur Ditembak KKB, Hermanto Alami Kejadian Aneh

Praka Jumardin kala itu memberitahu kedua orangtuanya jika ia akan dipindahtugaskan ke Papua.

Penulis: Noval Kurniawan | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/NOVAL KURNIAWAN
Hermanto, ayah Praka Jumardi, duduk di samping kuburan putranya seusai pemakaman secara militer di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (4/3/2023). Praka Jumardi gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Pamebut, Distrik Yugumuka, Kabupaten Puncak, Papua. 

TRIBUNBONE.COM, WATAMPONE - Hermanto, ayah almarhum Praka Jumardi bercerita bak mendapat firasat sebelum kepergian sang anak untuk selama-lamanya.

Hermanto dan istrinya mengalami kejadian aneh, merasa gelisah terus menerus.

Kegelisahan memikirkan anak pertamanya itu membuatnya sampai tak bisa tidur dua hari dua malam.

Hingga akhirnya ia mendapatkan kabar, anaknya yang merupakan anggota TNI Yonif Raider 303/SSM Divisi 1 Kostrad gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Pamebut, Distrik Yugumuka, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (3/3/2023).

"Waktu hari Kamis saya gelisah berdua mamanya selama dua hari. Sampai-sampai tidak bisa tidur. Saya bilang ada apa ini?" kata Hermanto ditemui Tribun-Timur.com dikediamannya Jl Kemauan, Leppangeng RT/RW 006/002, Desa Patangkai, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (4/3/2023).

"Ternyata anakku meninggal hari Jumat, hari di mana dia lahir," tambahnya.

Terakhir kali Hermanto berkomunikasi dengan anaknya sekitar satu bulan lalu.

Praka Jumardin kala itu memberitahu kedua orangtuanya jika ia akan dipindahtugaskan ke Papua.

"Bulan lalu terakhir komunikasi. Dia menelepon sama mamanya, dia sampaikan mau pindah tugas. Ternyata ini maksudnya pindah tugas," jelasnya.

Hermanto juga menambahkan, semenjak anaknya menjadi anggota TNI, baru tiga kali ia melihatnya pulang ke rumah.

"Semenjak menjadi TNI tahun 2013 baru tiga kali pulang kampung. Jarang sekali memang pulang itu anakku karena bertugas," kenangnya.

Kaget Banyak Tentara di Rumah

Hermanto mengaku sempat terlambat mendapat kabar akan kepergian anaknya.

Saat itu dirinya sedang berada di sawah.

Baca juga: Praka JM Prajurit TNI yang Gugur Ditembak KKB Papua Akan Dimakamkan di Bone

Baca juga: TNI-Polri Kewalahan Setelah Pembakaran Susi Air oleh KKB Papua, Kapolda Minta Bantuan 2 Sosok Ini

Dirinya baru mengetahui kabar itu setelah ada yang datang memberitahunya.

Ia diberi tahu, bahwa ada yang sedang mencarinya di rumah.

Tiba di rumah, Hermanto melihat banyak tentara di rumahnya.

Di situ ia diberi tahu, jika anaknya Praka Jumardi gugur dalam tugasnya di Papua.

Hermanto hanya bisa pasrah. Sementara istrinya pingsan usai mendengar kabar tersebut.

"Saya baru tahu anakku meninggal kemarin pas pulang dari sawah. Itu pun karena ada orang datang panggil saya di sawah. dia bilang ke saya, kalau ada yang cari saya di rumah," kata Hermanto.

"Setelah itu saya langsung pulang. Pas sampai di rumah, saya lihat banyak tentara. Mamanya langsung pingsan dan diangkat ke rumah," sambungnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved