Anggaran Pemeliharaan Stadion La Patau Minim, Hanya Rp 35 Juta per Tahun
Dinding stadion juga mulai retak dan ditumbuhi tanaman liar. Hingga warna cat yang mulai pudar. Memberi kesan suram dan kurang terawat di Stadion
Penulis: Noval Kurniawan | Editor: Ari Maryadi
BONE, TRIBUN-TIMUR.COM - Stadion La Patau Matanna Tikka di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) kurang terawat.
Hasil pantauan Tribun-Timur.com, terlihat tinggi rumput sudah di atas mata kaki. Belum bau pesing di dalam toilet stadion La Patau.
Dinding stadion juga mulai retak dan ditumbuhi tanaman liar. Hingga warna cat yang mulai pudar. Memberi kesan suram dan kurang terawat di Stadion La Patau.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Bone, Alimuddin Massapa angkat suara.
Kurang terawatnya Stadion La Patau bukan tanpa alasan. Alimuddin menjelaskan, jika anggaran pemeliharaan ikon Bone itu terbatas.
Pada APBD Bone, Stadion La Patau hanya mendapat jatah anggaran pemeliharaan Rp 35 juta untuk satu tahun.
"Kita bersihkan kalau mau digunakan. Mengingat anggaran pemeliharaannya memang terbatas," kata Alimuddin Massapa ke Tribun-Timur.com, Rabu (4/1/2023).
Ia berharap agar Stadion La Patau juga bisa dapat perhatian untuk pemeliharaannya.
Itu mengingat, La Patau merupakan salah satu ciri ikon dari Bumi Arung Palakka.
"Harapan saya, bagaimana Stadion La Patau ini tetap terpelihara dengan baik. Karena Stadion ini adalah kebanggaan Kabupaten Bone," ucapnya.
Sejarah Singkat Stadion La Patau Bone
Stadion Lapatau Matanna Tikka terletak di pinggiran kota Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Nama Stadion ini merupakan nama dari Raja Bone Ke-16 Lapatau Matanna Tikka (1696-1741).
Stadion Lapatau Matanna Tikka berkapasitas 15.000 ribu orang.
Stadion ini dipergunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola.
| 4 Terdakwa Korupsi Proyek Irigasi Bone Divonis, Negara Rugi Rp3,08 Miliar |
|
|---|
| Berkunjung Ke Bone, Wamen Giring Ganesha Dapat Gelar Adat Sumange Daeng Marua |
|
|---|
| Bupati Bone Apresiasi Aplikasi Teknodesa, Warga Luar Negeri Kini Bisa Urus Administrasi Desa Online |
|
|---|
| Kepsek di Bone Diduga Minta Uang Talangan dari Guru untuk Bayar Utang, |
|
|---|
| Santri Bone Didorong Jadi Penjaga Moral dan Pembangun Peradaban |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.