Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPINI PAKAR

Elitis Kluster Kantor vs Transmisi Lokal Covid-19, Makassar Waspada!

Hal yang paling perlu diwaspadai adalah tingginya laju insidensi covid-19 di Makassar. Hasil test sektor informal di Makassar menunjukkan 30% reaktif.

Editor: Jumadi Mappanganro
FB Ridwan Amiruddin
Prof Dr Ridwan Amiruddin SKM MKes MSc PH (Ketum PERSAKMI Indonesia) 

Oleh: Ridwan Amiruddin

Ketua Prodi S3 Kesmas Unhas, dan Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Sulsel, dan Ketua Tim Pakar Pengendalian Covid-19 Sulsel.

Model kluster dalam penularan covid-19 mulai mengalami peningkatan terutama di kota besar yang menjadi pusat bisnis dan termasuk wilayah epicentrum.

Kondisi ini dialami DKI Jakarta pekan ini. Sekitar 60 perkantoran di ibu kota RI itu dinyatakan terpapar Covid-19 dengan jumlah kasus yang cukup besar.

Telaah epidemiologi penularannya didasarkan pada pola interaksi yang intens di antara karyawan.

Secara umum perkantoran mewajibkan karyawan bekerja sekitar 8 jam sehari dengan konsep kerja yang masih konvensional tanpa pengaturan jarak meja kerja antar karyawan.

Pembagian model beban kerja belum diatur sedemikian rupa sehingga high kontak antarkaryawan dan konsumen masih tinggi.

Idul Adha di Tengah Pandemi Corona, Antara Rusia dan Indonesia

Libur Lebaran, Pengunjung di Pantai Seruni Bantaeng Tak Seramai Dulu Lagi

Belum lagi tingkat kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan yang masih rendah dan bersifat eksternal force.

Belum muncul sebagai sebuah kesadaran pribadi untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan covid-19.

Sebagai wilayah epicentrum dengan ciri utama laju insidensi covid-19 yang tinggi, angka fatalitas kasus yang tinggi serta positip rate yang tinggi pula.

Hal itu mengindikasikan bahwa sahnya transmisi Covid-19 sudah berada pada level komunitas.

Covid-19 sudah beredar luas di tengah masyarakat.

Estimasi peredaran covid-19 pada kelompok umum sekitar 40% tanpa gejala.

Terdapat empat orang sudah terpapar covid-19 setiap 10 orang.

Tentu angka ini sudah menunjukan bahwa penyakit tersebut tumbuh subur di tengah komunitas.

Sekiranya kita menggunakan hukum perceive model tentang cara merespon ancaman untuk bertindak.

Maka idealnya dengan paparan informasi covid yang bersifat konfergensi berbagai media secara massive, maka setiap orang akan terbangun kesadaran individualnya untuk bertindak secara kolektive mengontrol perkembangan covid-19 mulai dari diri sendiri, keluarga dan meluas ke level masyarakat.

Tindakan itu tentu harus berdasarkan pada pemahaman yang benar tentang cara pencegahan dan penanganan kasus covid-19.

FOTO: Bukit Pacongai Lampri Diserbu Wisatawan Lokal

Petani Mahalona Luwu Timur Minta Perbaikan Pengairan dan Tambahan Alat Panen

Sehingga usaha yang di berikan sebagai respons atas pemahaman yang benar akan memberikan dampak yang nyata.

Kembali ke kluster perkantoran yang cenderung bersifat elitis.

Hal ini menisbatkan pada kelompok strata sosial tertentu yang relatif sebagai kelompok terdidik, terakses informasi dengan baik, kaum muda.

Mereka adalah kelompok dengan literasi Covid-19 yang cukup, kemudian menjadi kelompok terkonfirmasi positif.

Tentu menggambarkan bahwa daya tular covid-19 tidak memilih strata tertentu, termasuk strata elite.

Covid-19 adalah makhluk yang cerdik, bertumbuh dan belajar untuk tetap survive.

Ia memanfaatkan kelengahan setiap orang. Atas hal tersebut, menjadi ancaman besar bagi bangsa ini.

Kasus baru terkonfirnasi akan bertumbuh dan terlaporkan setiap hari yang cenderung konsisten meningkat secara gradual.

Pada saat negara lain mampu mendeklare dirinya keluar sebagai pemenang terhadap episode pertama Covid-19, kita masih bersitegang dengan berbagai berita hoaks, miskoordinasi, kurangnya teladan dari otoritas dan ketidakpatuhan warga.

Mencermati hal tersebut serta melihat data trend covid-19 untuk wilayah Sulsel dalam sepekan terakhir ini.

Mengindikasikan progress pengendalian yang on the track. Meskipun jumlah kasus baru terkonfirmasi positif, masih di kisaran seratusan.

Paling tidak beberapa indikator bergerak ke index yang membaik.

Makassar Sudah Bisa New Normal, Satpol PP Tetap Lakukan Pengawasan

9 Pasien Covid-19 Bulukumba Sembuh, Sisa 4 Orang Masih Positif

Angka kesembuhan yang semakin meningkat (62%), angka kematian stabil di 3%, positip rate semakin menurun dari 15% ke sekitar 7-10%.

Begitu juga angka reproduksi kasus sudah sepekan terakhir di bawah angka satu.

Per 2 Agustus angka reproduksi efektifnya sudah sebesar 0.85.

Ini menempatkan Sulsel sebagai lima wilayah dengan reproduksi terendah.

Akan tetapi, hal yang paling perlu diwaspadai adalah tingginya laju insidensi covid-19 ini, khususnya di wilayah epicentrum, termasuk Makassar.

Besaran laju insidens tersebut menggambarkan dinamika covid-19 di populasi masih bergejolak.

Hanya butuh sedikit pemicu, maka covid ini dapat meledak setiap saat di beberapa wilayah.

Pemicu yang dimaksudkan di antaranya kerumunan yang tidak mengindahkan protokol kesehatan.

Sebagai contoh hasil test sektor informal di Makassar menunjukkan 30% terkonfirmasi reaktif.

Apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut?

1. Tim task force Penyelidikan Epidemiologi (PE) harus tetap siaga dan dipersiapkan dengan baik.

Di ujung tombak layanan (FKTP) untuk siap melakukan tracing dari case index hingga level tersier penularan.

2. Pemastian testing secara cepat dan akurat dengan PCR, perlu mendapat perhatian serius.

Untuk Sulsel masih ditemukan 90% specimen terperiksa melebihi empat hari.

Sehingga sering menimbulkan gejolak sosial dengan status pasien meninggal dengan protokol Covid-19.

Ternyata hasil test yang keluar kemudian dinyatakan negatif.

3. Edukasi intensif untuk meningkatkan kesadaran kolektif individu agar berperan secara bersama sama dengan tindakan yang benar menerapkan protokol kesehatan di semua tatanan.

Edukasi diharapkan dapat menyentuh semua kelompok masyarakat, bukan hanya kelompok elit tapi sampai pada kelompok marginal.

Karena sehat adalah milik dan hak setiap warga negara yang harus di tunaikan.

Demikian brief review dari tim pakar pengendalian Covid-19 Sulsel.

Makassar 2 Agustus 2020.

Ketua Tim Pakar

Libur Setelah Idul Adha, Wisata Permandian Erbol di Bantaeng Ramai Pengunjung

FOTO: Ramainya Warga Berolahraga di Taman Pakui Sayang

Tiga Hari, Pengunjung Bantimurung Capai 5.900 Orang

Mahasiswa Unhas Kecewa, Tagar #UnhasGratiskanUKT Trending di Twitter

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved