Opini
Universitas Hasanuddin, Menuju Puncak Benua Maritim Indonesia 2026-2030
Di tengah gemuruh ombak dan hembusan angin yang telah mengukir sejarah panjang peradaban Sulawesi, Unhas
Achmad Firdaus H SIP MIR
Mahasiwa Doktor Hubungan Internasional dari University People’s Friendship of Russia
DI tengah gemuruh ombak dan hembusan angin yang telah mengukir sejarah panjang peradaban Sulawesi, Universitas Hasanuddin berdiri tegak bukan sekadar sebagai institusi pendidikan, melainkan sebagai Pangkal Jati Diri Benua Maritim Indonesia.
Keindahan narasi kejayaan Unhas di masa depan haruslah dimulai dari pengakuan dan pemuliaan terhadap DNA kemaritimannya.
Kita membayangkan Unhas bukan hanya mengajarkan tentang laut, tetapi menjadi Laut itu sendiri kedalaman ilmunya tak terukur, kekayaan sumber dayanya melimpah, dan cakrawala pandangannya sejauh horizon biru.
Visi ini, yang dikomandani oleh nahkoda ulung, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc adalah panggilan sejarah untuk mengembalikan ruh maritim sejati Unhas.
Di era yang menuntut spesialisasi dan diferensiasi, keunggulan Unhas adalah warisan geografis dan historisnya.
Dalam kurun waktu ke depan, setiap fakultas, dari Kedokteran hingga Hukum, dari Teknik hingga Ekonomi, akan menanamkan perspektif maritim dalam kurikulumnya, mencerminkan pemahaman bahwa kesejahteraan bangsa ini terkunci di lautan.
Kita tidak lagi berbicara tentang World Class University dalam pengertian yang kering, tetapi tentang Global Impact University yang berakar kuat pada nilai-nilai lokal.
Unhas akan menjadi tempat di mana kearifan lokal tentang ekosistem pesisir bertemu dengan teknologi oceanography tercanggih dari Harvard atau Cambridge.
Visi ini adalah janji untuk mengembalikan ruh pelaut ulung pada setiap lulusan, yang tidak gentar menghadapi badai tantangan dan selalu tahu cara menemukan daratan harapan.
Jati diri ini adalah jangkar yang menahan Unhas dari arus globalisasi yang seragam, menjadikannya unik, tak tergantikan, dan pada akhirnya, semakin mendunia karena keasliannya.
Kita bergerak maju, namun kita tidak pernah meninggalkan samudra di belakang kita; sebaliknya, kita menjadikannya peta jalan menuju kejayaan.
Kejayaan yang kita impikan tidak mungkin tercapai tanpa lompatan kuantum di bidang teknologi.
Narasi digitalisasi Unhas ke depan adalah narasi yang syahdu, mengubah kode biner menjadi serat optik yang mengikat Unhas dengan pusat-pusat ilmu pengetahuan di seluruh penjuru bumi.
Pesantren sebagai Katalis Peradaban, Catatan dari MQK Internasional I |
![]() |
---|
Paradigma SW: Perspektif Sosiologi Pengetahuan Menyambut Munas IV Hidayatullah |
![]() |
---|
Dari Merdeka ke Peradaban Dunia: Santri Sebagai Benteng Moral Bangsa |
![]() |
---|
Makassar dan Kewajiban untuk Memanusiakan Kota |
![]() |
---|
Ketika Pusat Menguat, Daerah Melemah: Wajah Baru Efisiensi Fiskal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.