Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

New Normal

Makassar Sudah Bisa New Normal, Satpol PP Tetap Lakukan Pengawasan

Data terakhir kasus covid yang dirilis Pemkot Makassar yang bersumber dari tim Epidemiologi Unhas

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
Istimewa
ILUSTRASI-Inspektur Covid-19 di Makassar didominasi satpol pp wanita 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Kehadiran Inspektur Covid 19 di Kota Makassar turut memberikan andil dalam percepatan pengendalian penanganan wabah virus Corona (Covid-19) di Makassar.

Data terakhir kasus covid yang dirilis Pemkot Makassar yang bersumber dari tim Epidemiologi Unhas, dibeberkan PJ Wali Kota Makassar bahwa angka reproduksi efektif (Rt) kasus covid saat ini sudah di bawah satu.

Meski begitu, Tim pengendali covid (Inspektur Covid) yang dibentuk oleh Kasatpol PP Makassar, Iman Hud tersebut hingga kini masih massif melakukan pemeriksaan warga di jalan raya.

"Walau RT dibawah satu, tim kami tetap melakukan pengawasan. Jangan sampai data tersebut membuat kita lengah," ujar Iman.

Menurut Iman, Inspektur Covid ini terus berlanjut meski nantinya Kota Makassar menerapkan new normal.

"Jadi inspektur covid ini juga bagian dalam penegakan perda. Kebiasaan melaksanakan protokol kesehatan terus digenjot walau nantinya kita terapkan new normal," kata Iman.

Saat ini, Iman mengakui bahwa Pemkot Makassar sedang mengkaji penerapan new normal.

Alasannya, syarat new normal ia akui sudah memenuhi syarat, seperti tingkat kesadaran masyarakat akan melaksanakan protokol kesehatan mulai meningkat, angka kasus covid menurun hingga dibawah RT satu.

Inspektur Covid lanjut Iman berjumlah 150 orang, mereka bertugas di obyek vital dengan melakukan edukasi kesehatan dan pengawasan di perbatasan masuk Kota Makassar.

Sebelumnya, PJ Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin memberikan gambaran penerapan New Normal atau adaptasi kebiasaan baru di Kota Makassar jika masyarakat sudah menjadikan protokol kesehatan sebagai suatu kebiasaan, dan bukan lagi suatu hal yang harus dipaksakan baru bisa dilakukan.

“Jika tren kepatuhan masyarakat sudah semakin baik, menjalankan protokol kesehatan atas kesadaran sendiri maka itulah saatnya dimana kita sudah bisa masuk ke new normal tersebut," ujar Rudy.

Menurut Rudy, perkembangan penularan Covid-19 di Kota Makassar yang beberapa hari terakhir menunjukkan angka reproduksi efektif (Rt) di bawah satu sebaiknya jangan ditanggapi sebagai suatu tahap menuju pelonggaran yang justru berpotensi menjadi boomerang terjadinya Second Wave.

“Potensi terjadinya peningkatan kembali sangat mungkin terjadi jika kita longgarkan. Makanya kita harus lebih tegas dan hati-hati, khususnya didalam hal penerapan protokol kesehatan," kata Rudy.

Menurutnya meski tingkat paparan virus menunjukkan penurunan, beberapa hari terakhir ini pihaknya mengakui ini sudah memasuki level dua digit.

"Demikian pula jika di ukur dari indeks penularan atau nilai RT itu juga sudah menunjukkan di bawah satu,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved