Opini
Kisah Dua Menara: Renungan Tentang Arah Kemajuan Kampus
Namun di balik itu, ada menara kedua: menara kesejahteraan dan kebahagiaan sivitas akademika.
Penulis: Eka Erwansyah
Akademisi
Di setiap kampus besar, selalu ada dua menara yang tumbuh.
Yang satu menjulang tinggi, tampak dari kejauhan.
Yang lainnya berdiri di dalam hati—tak kasat mata, tapi sesungguhnya jauh lebih menentukan arah perjalanan universitas itu sendiri.
Menara pertama adalah menara fisik: gedung-gedung baru, fasilitas modern, rumah sakit megah, laboratorium canggih, dan berbagai simbol kemajuan yang bisa difoto dan dipamerkan.
Untuk membangunnya, dibutuhkan visi besar, dukungan anggaran, serta pengorbanan banyak pihak.
Ia adalah lambang nyata dari kerja keras dan capaian kelembagaan.
Namun di balik itu, ada menara kedua: menara kesejahteraan dan kebahagiaan sivitas akademika.
Ia tidak tampak di mata, tapi terasa dalam suasana kampus yang hangat, dalam hubungan yang saling menghargai, dalam rasa cukup dosen dan tenaga pendidik yang merasa jerih payahnya dihargai.
Menara ini dibangun bukan dari beton dan baja, melainkan dari keadilan, empati, dan rasa kebersamaan.
Menara pertama sering kali menjadi pusat perhatian: tinggi, kokoh, dan membanggakan.
Tapi menara kedua sering terabaikan karena tak memiliki wujud yang bisa difoto.
Padahal, bila menara hati runtuh, menara fisik pun kehilangan makna.
Kampus yang hanya sibuk membangun gedung tanpa memperhatikan kesejahteraan penghuninya ibarat membangun istana megah di atas pondasi yang retak.
Sementara kampus yang menumbuhkan kesejahteraan tanpa arah kemajuan fisik akan kehilangan daya saing.
Saatnya Meninjau Ulang Parliamentary Threshold 4 Persen |
![]() |
---|
Universitas Hasanuddin, Menuju Puncak Benua Maritim Indonesia 2026-2030 |
![]() |
---|
Pesantren sebagai Katalis Peradaban, Catatan dari MQK Internasional I |
![]() |
---|
Paradigma SW: Perspektif Sosiologi Pengetahuan Menyambut Munas IV Hidayatullah |
![]() |
---|
Dari Merdeka ke Peradaban Dunia: Santri Sebagai Benteng Moral Bangsa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.