Viral Ungkapan Tak Senonoh, Gebrak Lutim vs Wakil Ketua DPRD Luwu Timur Soal Komite Sekolah
Gebrak Lutim mendatangi gedung DPRD mengecam adanya pungutan liar (pungli) di sekolah dengan poin tuntutan yaitu penegakan supremasi hukum Peraturan M
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Video Wakil Ketua I DPRD Luwu Timur, Muh Siddiq BM viral saat menghadapi mahasiswa atas nama Aliansi Gerakan Bersama Rakyat Luwu Timur (Gebrak Lutim) di ruang aspirasi, Selasa (5/11/2019).
Gebrak Lutim mendatangi gedung DPRD mengecam adanya pungutan liar (pungli) di sekolah dengan poin tuntutan yaitu penegakan supremasi hukum Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) no 75 tahun 2016.
• Gelar Kongres, NasDem Tetapkan Ketum dan Bahas Kebijakan Strategis
• Diduga Salah Paham Usai Minum Ballo, Karim Tega Habisi Nyawa Jufri di Jeneponto
• Pelajar Sekolah Kristen Ipeka Belajar Ecobricks, Manfaatkan Limbah Plastik Jadi Pengganti Batu Bata
• Tahun Ini, Anggaran Pembuatan Lods Warung di Segeri Pangkep Rp 120 Juta
• VIDEO: Ratusan Prajurit Kodam XIV Hasanuddin Ikut LKO di Takalar
Meminta pemerintah memperhatikan guru honorer serta tangkap dan adili pelaku pungli di sekolah. Jendral lapangan dan wakil jenderal lapangan dalam aksi tersebut adalah Ryan Adam dan Gilang.
Dalam pertemuan itu, juga dibahas sumbangan uang komite sekolah di SMA/SMK. Siddiq ditemani Wakil Ketua II DPRD Luwu Timur, Usman Sadik dan anggota DPRD Luwu Timur, Arifin.
Sebagai informasi, uang komite dari orang tua siswa inilah yang digunakan untuk membayar gaji tenaga guru honorer di SMA dan SMK.
Tafsiran komite sekolah terhadap pasal 10 Permendikbud 75 tahun 2016, menurut mahasiswa seharusnya berupa sumbangan sukarela tapi katanya berkesan pungutan.
Merespon itu, Siddiq meminta didampingi mengusut dugaan pungutan yang dikatakan mahasiswa dalam sumbangan komite. Terjadi aksi pukul meja dari sejumlah mahasiswa saat pembahasan ini.
Debat tensi tinggi antara Siddiq dan sejumlah mahasiswa yang mengisi ruangan tersebut tak terelakkan.
Debat semakin sengit, ada mahasiswa minta kejelasan kepada Siddiq komite sekolah dihapuskan saja.
Video itu viral karena ada kata yang terlontar dari mulut Siddiq yang menyebut batulase pasca mendengar komite dihapus saja. Batulase dalam Bahasa Bugis dan Luwu artinya bagian alat vital pria. Potongan video ini kemudian ramai dibagikan di WhatsApp dan facebook.
Sebelum kata batulase terlontar, dalam potongan video yang diterima TribunLutim.com, Kamis (7/11/2019) ada percakapan dan Siddiq dalam debat itu, berikut potongan percakapan dalam debat tersebut.
" Supaya tidak ada rekening gendut, makanya ini dampingi (kami) periksa rekening SMA Malili. Kalau banyak di SMA Malili, pajai (berhenti) saja memungut," kata Siddiq.
"Jangan hanya di SMA Malili tapi semua yang terindikasi," sahut Usman Sadik.
" Yang menangani komite sebenarnya siapa, kami meminta yang jelas apakah ini betul-betul dihapuskan atau tidak. Kami tidak mau bertele-tele disini," kata mahasiswa.
"Apa yang bertele-tele ini," tanya Siddiq.
" Maksud saya begini, bapak masih mau ada lagi investigasi," sanggah mahasiswa.
" Kalau mau hapuskan (komite) boleh hapuskan," jawab Siddiq.
" Bapak sendiri ketua komite (Siddiq) di SMA 1 Malili. Kalau bapak mau hapuskan, hapuskan sekalian (komite),"
" Pertanyaannya siapa yang mau gaji guru honor, enak saja kau bicara ini, siapa yang gaji guru honor, saya tanya ko dulu ini. Nda pertanyaannya sekarang kalau ini dihapus komite, siapa yang gaji itu guru honor 16 kalau menurut anda 14, siapa yang gaji itu," tanya Siddiq dengan suara tinggi.

"APBN, BOS kemudian dibantu dengan orang tua kemudian dibantu dengan biaya-biaya," jawab mahasiswa.
" Dibantu orang tua terus bagaimana caranya? Enak ko tu mabbicara (bicara), mu pikir enak urus-urus yang begini. Saya cuman bilang hentikan model-model seperti memaksa orang. Kalau Anda hanya memaksakan kehendak, iko bang mi melo (mau) tuo (hidup) cilalemu (sendiri). Batulase. Emangnya siapa ko, kami saja di DPRD tidak bisa paksakan itu," jawab Siddiq.
Reaksi warganet terhadap potongan video yang sudah tersebar di media sosial ini menuai pro dan kontra.
Ada yang pro dengan Siddiq yang menghadapi mahasiswa. Ada juga yang menyarankan Siddiq agar jangan emosi dan tetap menjaga etika.
Laporan wartawan TribunLutim.com, vanbo19
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)