Tak Ada Bangku, Murid SD 44 Bantaulu Jeneponto Belajar Melantai Beralaskan Paving Block
"Kita terpaksa belajar melantai ini, karena bangku maupun meja hilang disapu banjir yang melanda desa Sapanang," kata kepala sekilah H Suharto.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Murid Sekolah Dasar (SD) Nomor 44 Bantaulu, Desa Sapanang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Sulawesi Selatan terpaksa belajar dibawah tenda dan beralaskan paving block, Kamis (5/9/2019) siang.
Ruangan kelas yang biasanya mereka tempati belajar nampak rusak akibat bencana banjir melanda wilayah itu.
Disperindag Enrekang dan Pertamina Tukar Tabung 3 Kg dengan Bright Gas
Warga Loka Bantaeng Mulai Sulit Dapatkan Air Bersih
VIDEO: Dua Pelaku Kasus Pencabulan di Luwu Utara
Wabup Gowa Sebut Pengeroyok Guru Mesti Ditindak Tegas
Sebuah gedung sekolah yang terdiri tiga ruangan nampak rusak parah.
Pantauan awak Tribun, nampak dinding hingga atap sekolah roboh akibat banjir.
Diketahui murid yang belajar melantai beralaskan paving block merupakan murid kelas dua yang berjumlah 26 murid jika hadir semua.
Mereka terpaksa melantai karena tak adanya bangku dan meja akibat disapu banjir.
"Kita terpaksa belajar melantai ini, karena bangku maupun meja hilang disapu banjir yang melanda desa Sapanang," kata kepala sekilah H Suharto.
Ia menambahkan kodisi seperti ini terjadi semenjak bencana banjir bandang melanda Jeneponto 7 bulan yang lalu.
"Kondisi ini mulai pasca bencana banjir bandang. Jika hujan kami terpaksa gabungkan dengan kelas tiga. Kita lihat keadaan saja," tuturnya.
H Suharto itupun berharap pemerintah maupun Pemkab dapat memperhatikan kondisi sekokah ini.
"Tentu kami berharap ada perhatian dari pemerintah terkhusus pemerintah Jeneponto untuk memperhatikan sekolahnya," tuturnya.
Sekolah yang berjarak sekitar 6 kilometer dari kantor bupati Jeneponto itu tak pernah mendapat perhatian pemerintah untuk perbaikan kelas.
Di Sekolah tersebut terdapat 152 murid dan dua kelas diantaranya harus belajar di bawa tenda.

Yakni kelas satu yang jumlah muridnya 17. Beruntung murid kelas satu masih menggunakan bangku namun kondisi lantai yang berdebu.
Dikutip dari data olahan posko induk penanggulangan bencana Jeneponto, Rabu (30/1/2019) total sementara sekolah terdampak sebanyak 26 unit.
26 unit masing-masing, 15 Sekolah Dasar, Satu PAUD, enam SMP, satu SMA dan tiga SMK.