TOPIK
Refleksi Ramadan
-
REFLEKSI RAMADAN (29): Biarkan Kami Ber-Idulfitri Walau Gagal Jadi Bayi
Sejak awal Ramadan 1439 H, Kamis, 17 Mei 2018, renungan Wahyuddin hadir di Tribun Timur cetak dan Tribun-Timur.com
-
REFLEKSI RAMADAN (28): Perhatian dan Cinta Juga Sedekah
Sarjana Sufi, al-Sulami, mengatakan, apa pun yang diberikan setelah seseorang didorong kebutuhan untuk memintanya adalah “sekadar ganti rugi ...
-
REFLEKSI RAMADAN (27): Kesalehan Ritual Meningkat Dramatis, Kezaliman Sosial Mencuat Fantastis
Menurut Nurcholish Madjid, umat Islam Indonesia masih terperangkap dalam kesalehan simbolik dan menganut persepsi formal.
-
REFLEKSI RAMADAN (26): Jangan Lupa Persiapkan Mudik ke Kampung Akhirat
Mau-tidak-mau, cepat atau lambat, manusia pasti akan mudik ke hadirat Allah. Ibnu ‘Arabi, menyebut hanya dua cara: terpaksa dan sukarela.
-
REFLEKSI RAMADAN (25): Youtube Ancam Eksistensi Ustad dan Dai Televisi
tanpa menguasai bahasa Arab atau belajar di Timur Tengah, seseorang kini dapat mempelajari berbagai cabang keilmuan Islam.
-
REFLEKSI RAMADAN (24): Survei Membuktikan, Karakter Islami Justeru Tumbuh Subur di Negeri Sekuler
mengejutkan, negara "yang benar-benar paling Islami" di dunia bukanlah Arab Saudi, Iran, atau negara-negara mayoritas Muslim lainnya.
-
REFLEKSI RAMADAN (23): Agar Agama Para Pencemburu Tidak Jadi Pelecut Konflik
Ujung paling ekstrim dari pandangan seperti ini, memaksa orang lain memeluk agama yang sama. Bukankah agama itu ada demi manusia, bukan demi Tuhan.
-
REFLEKSI RAMADAN (22): Lailatulkadar Tidak Datang Begitu Saja, Perlu Pengondisian Jangka Panjang
Ada yang percaya lailatulkadar akan mendatangi seseorang secara acak atau kebetulan, seperti permainan dadu atau judi.
-
REFLEKSI RAMADAN (21): Periode Turun Mesin Jasmaniah dan Coffee Break Spiritual
Sementara ibu-ibu mulai sibuk mempersiapkan kue dan busana untuk dan pasca-Idulfitri.
-
REFLEKSI RAMADAN (20): Ramadan di Australia, Jamaah Salat Jumat Pakai Tenda di Halaman Masjid
Ini menunjukkan, jumlah warga Muslim di ibukota bertumbuh semakin cepat dan signifikan
-
REFLEKSI RAMADAN (19): Di Amerika, Salat Idulfitri Digelar di Kompleks Pendidikan Kristen
Beberapa tahun setelah saya kembali ke Indonesia, kawan-kawan Muslim Indonesia di sana mendirikan masjid sendiri, Masjid Al-Falah
-
REFLEKSI RAMADAN (18): Puasa Cuma 10 Jam, Tapi Suhu 25 Derajat, Salju Setebal 1 M
Imsak mulai pukul tujuh pagi, buka jam lima sore. Tapi ketebalan salju bisa mencapai satu meter sekali hujan
-
REFLEKSI RAMADAN (17): Bacalah Al-Quran Seolah-olah Ia Diturunkan Kepadamu!
Selain menamatkan Al Quran, seseorang sebaiknya juga menamatkan membaca kitab terjemahannya
-
REFLEKSI RAMADAN (16): Mengapa Anda Lupa Berapa Kali Mandi, Sisir Rambut, Buang Air, dan Jogging?
Karena ikhlas itu lupa diri. Orang yang benar-benar ikhlas itu lupa jika sedang ikhlas dalam perbuatan baiknya
-
REFLEKSI RAMADAN (15): Dulu Hanya NU-Muhammadiyah, Kini Kontestasi Pengurus Masjid Semakin Banyak
Yang lebih mengkhawatirkan, proses ideologisasi kepengurusan masjid pun sudah mulai terjadi di lingkungan sekolah-sekolah menengah.
-
REFLEKSI RAMADAN (14): Saatnya Reses Buka Puasa dengan Orang Lain yang Tidak Sekantor dan Seprofesi
Kebanyakan malah buka bersama teman sekantor atau sekampus, tarawih di rumah jabatan, di kantor, atau di hotel.
-
REFLEKSI RAMADAN (13): Siklus Dai Layar Kaca, Penceramah Pendamping-Host Talkshow-Banjir Undangan
Dulu butuh waktu lama belajar agama sebelum mendapat pengakuan sebagai ulama, atau sekadar panggilan ustad.
-
REFLEKSI RAMADAN (12): Santri Tahfidz Al-Quran Masjid Jami’ Sengkang Jadi Imam Tarawih di KTI
Yang mengundang di luar Sulsel umumnya pengurus masjid yang didirikan dan dibina oleh para perantau Bugis
-
REFLEKSI RAMADAN (11): Mubalig Kota 1 Judul 30 Masjid, Mubalig Desa 65 Judul 1 Masjid
Penceramah di desa harus siapkan 30 judul ceramah Tarawih, 30 judul ceramah Subuh, plus Khutbah Jumat dan Idulfitri
-
REFLEKSI RAMADAN (10): Umat Berburu Jumlah, Salat Tarawih Supercepat, 23 Rakaat Hanya 15 Menit
Bagi banyak orang, tak penting kualitas pesan-pesan agama dari setiap ritual itu. Yang penting, kalkulasi pelipatgandaan pahala
-
REFLEKSI RAMADAN (9): Taat Aturan Lalulintas Meski Tanpa Ada Polisi, Seperti Inilah Beragama
Puasa adalah ritus paling jitu menempa sifat jujur dan ikhlas. Pusat pelatihan pendewasaan diri dalam beragama itu bernama puasa.
-
REFLEKSI RAMADAN (8): Ingin Lulus Madrasah Ruhaniah? Terapkan No pain No Gain!
menarik mengibaratkan proses belajar di sekolah dengan proses menempa diri dalam madrasah ruhaniah.
-
REFLEKSI RAMADAN (7): Ketika Ceramah Tarawih Anregurutta Belum Bisa Diunduh dari Internet
Pada anregurutta, umat juga minta doa kesembuhan, kesuksesan dalam urusan jodoh, bisnis dan politik, bahkan ilmu kekebalan.
-
REFLEKSI RAMADAN (6): Mengapa Masjid Agung Darussalam Wajo Didatangi Pencari Berkah dari Luar Daerah
Keberkahannya sering dikaitkan dengan wali sufi bernama Syeikh Sagena atau Tosagena dan AGH Abdul Malik Muhammad (1922-2000).
-
REFLEKSI RAMADAN (5): Undangan Puasa dari Paslon Susul Menyusul
Bagi remaja, Ramadan bisa jadi alasan ngeluyur ke luar rumah di malam hari. Walau, tetap memakai peci atau mukena.
-
REFLEKSI RAMADAN (4): Boleh Saja Jadi Komentator Puasa, Tapi Sebaiknya Penuhi Syarat Seperti ini
Yang lucu jika, misalnya, seorang dokter anestesi berani bicara tentang puasa menurut ushul fiqih.
-
REFLEKSI RAMADAN (3): Ketika Speaker Masjid Jadi Ukuran Keimanan dan Ghirah Beragama
Umumnya, warga sudah punya weker, smart phone, atau TV yang bisa berfungsi sebagai alarm pembangun
-
REFLEKSI RAMADAN (2): Mubalig Menabur Nasihat, Jamaah Sibuk Ngerumpi
Padahal, ceramah sejatinya adalah tausiah; proses saling menasihati, membimbing, mengingatkan, mengoreksi, memberi, mencintai, dan menyayangi.
-
REFLEKSI RAMADAN (1): Gapai Keluluhan Eksistensial Bersama Tamu Agung Bernama Ramadan
Ramadan selalu disambut antusias kaum Muslim. Jika diringkaskan dapat menjadi 4F: faith, fashion, food, dan fun