Headline Tribun Timur
UMP Sulsel 2026 Belum Ditentukan
UMP Sulsel 2026 belum ditentukan. Dewan Pengupahan menunggu formulasi Kemenaker. Buruh mendesak kenaikan 10 persen agar daya beli kembali normal.
Sejak 2012, Nasir mulai menambah penghasilan sebagai buruh angkut barang di Pelabuhan Makassar. Semenjak itu, akhir pekan bukan lagi waktu berkumpul dengan keluarga.
Setiap hari ia menempuh perjalanan 36 kilometer dari rumahnya di Jl Poros Bantimurung, Maros, menuju Pelabuhan Makassar.
Hal itu sudah ia lakukan selama sembilan tahun terakhir. “Kalau dibilang cukup, itu jauh dari cukup. Tapi Alhamdulillah, dicukup-cukupkan saja,” ujarnya lirih.
Pekerjaan sebagai buruh angkut bukan sekadar angkat barang. Dibutuhkan tenaga besar, mental kuat, serta sapu tangan yang selalu siap mengusap keringat.
Ketika sebuah mobil memasuki gerbang pelabuhan, para buruh spontan bersiaga. “Kalau ada mobil penumpang masuk, biasa lomba-lomba masuk tawarkan jasa,” kata Nasir.
Jika penumpang bersedia, ia akan mengangkat barang hingga ke tempat tidur dalam kapal sesuai tiket.
Begitu juga ketika kapal sandar, Nasir harus berdesakan menaiki tangga kapal demi menawarkan jasa.
“Kalau sampai jatuh ke laut belum ada. Tapi kalau teman luka kepala karena tersangkut di pintu, sudah pernah,” katanya.
Upah yang didapat Nasir bervariasi, sepenuhnya berdasarkan kesepakatan dengan penumpang. Koper kecil: Rp20.000–30.000, barang berat seperti beras 50 kg ke atas: sekitar Rp50.000.
Namun itu belum bersih. “Kalau misalkan Rp100 ribu, keluar 20 persen untuk mandor,” jelasnya.
Di Pelabuhan Makassar, terdapat dua perusahaan outsourcing menaungi sekitar 600 buruh angkut. Mereka dibedakan melalui seragam hijau dan cokelat.
Tidak setiap hari Nasir membawa pulang uang. Ada kalanya ia hanya dapat untuk membeli bensin, bahkan pernah pulang tanpa membawa apa-apa. “Kadang tidak ada sama sekali,” ungkapnya.
Malam itu, Nasir bersama buruh berseragam hijau lainnya kembali mengadu nasib.
Dua kapal penumpang dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar: KM Tulong Kabila pukul 18.30 Wita dan KM Nggapulu pukul 21.30 Wita.
Mereka berharap, setidaknya ada penumpang bersedia menggunakan jasa mereka.(qih/mba)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/2025-11-17-hl.jpg)