Opini
Kelisanan di Era Didital
Tradisi lisan memungkinkan manusia untuk berkomunikasi, bernegosiasi, dan membangun hubungan sosial dalam komunitasnya.
Oleh: M. Razlan Wahab
Mahasiswa UNM
TRIBUN-TIMUR.COM - Kelisanan merupakan salah satu aspek paling mendasar dalam kehidupan manusia.Sebelum munculnya tulisan, kelisanan menjadi sarana utama untuk menyampaikan informasi, nilai, dan pengetahuan.
Tradisi lisan memungkinkan manusia untuk berkomunikasi, bernegosiasi, dan membangun hubungan sosial dalam komunitasnya.
Namun, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan besar terhadap cara manusia berinteraksi.
Era digital, dengan segala kemajuan media sosial, perangkat pintar, dan internet, telah melahirkan bentuk-bentuk baru dari kelisanan yang jauh berbeda dengan masa lalu.
Dalam konteks ini, kelisanan tidak lagi terbatas pada percakapan langsung tatap muka, tetapi telah bertransformasi menjadi praktik komunikasi yang melibatkan teknologi sebagai medium utamanya.
Sebelum memasuki era digital, kelisanan memiliki ciri khas yang sangat manusiawi. Komunikasi lisan terjadi secara langsung, melibatkan suara, intonasi, ekspresi wajah, dan gerak tubuh.
Unsur-unsur tersebut menciptakan kedekatan emosional antara pembicara dan pendengar. Dalam masyarakat tradisional, kelisanan juga berfungsi sebagai sarana pewarisan budaya dan pengetahuan.
Cerita rakyat, mitos, legenda, pantun, dan nasihat disampaikan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Nilai-nilai moral, sejarah, dan identitas budaya dipertahankan melalui praktik ini.
Walter J. Ong, seorang pakar studi kelisanan, dalam bukunya Orality and Literacy (1982) menjelaskan bahwa masyarakat lisan memiliki cara berpikir yang berbeda dibandingkan masyarakat tulis.
Mereka lebih mengandalkan ingatan, pengulangan, serta ungkapan-ungkapan yang mudah diingat.
Dalam masyarakat seperti ini, kata-kata memiliki kekuatan yang hampir magis—ia tidak hanya menyampaikan makna, tetapi juga membentuk realitas sosial.
Dengan demikian, kelisanan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembentukan identitas dan kohesi sosial suatu komunitas.
Memasuki abad ke-21, perkembangan teknologi komunikasi membawa perubahan besar terhadap cara manusia berinteraksi.
| Pelayaran Kedua Sang Nahkoda Ulung, Estafet Kepemimpinan untuk Kejayaan Universitas Hasanuddin |
|
|---|
| Kedaulatan Digital dalam Penyelenggaraan Pemilu |
|
|---|
| Pidana Mati di Indonesia: Antara Keadilan dan Kemanusiaan |
|
|---|
| Reorientasi Makna Pendidikan di Era Digital, Saatnya Pembelajaran Berpihak pada Manusia |
|
|---|
| Dari Tuturan Lisan ke Jejak Digital |
|
|---|
