Opini
Apa Makna Kepahlawanan Pada Generasi Kini?
Termasuk Gusdur dan Marsinah sebagai jasanya dalam pemikiran Islam dan perjuangan hak buruh.
Hal lainnya kala itu seperti para tokoh PKI, keluarga hingga simpatisan dilenyapkan hingga di bunuh.
Peristiwa Santa Cruz adalah penanda keras dari represivitas ABRI kala itu.
Para aktivis dan mahasiswa mengalami represivitas berujung pelenyapan dan pembunuhan.
Karya-karya pemikiran dan sastra tumbuh dan tercipta tidak dengan bahasa yang jujur sebab menghindari bahasa dan kalimat yang mengarah pada rezim orde baru.
Saking mencekam dan saking menakutkan kepemimpinan Soeharto kala itu.
Dan apakah peristiwa di atas cukup baik, lagi-lagi penetapan Soeharto sebagai seorang pahlawan selain sebagai pelajaran mesti menjadi catatan penting yang harus selalu dipertanyakan.
Sebab, ini menyangkut jati diri, kehormatan, kebenaran dan sejarah bangsa kita.
Akhirnya, kita bisa berkata bahwa penetapan Soeharto sebagai pahlawan sungguh sangat miris, menyimpang dan menyalahi makna kepahlawanan yang sebenarnya.
Kita semua tidak lagi melihat makna dan nilai, benar dan salah, baik dan buruknya.
Tapi, semua ditentukan berdasar standar algoritma dan survei hingga keputusan penguasa yang sarat akan kepentingan dan tidak menimbang nasib generasi muda di masa depan dan nasib rakyat secara umum.
Bagi generasi muda masa kini, hal tersebut adalah penanda bahwa kekuasaan hari ini mencoba untuk melupakan sejarahnya lalu menulis ulang kembali sejarah yang sangat berbeda dengan realitasnya.
Kita tidak sedang menghargai jasa pahlawan kita, tapi sungguh sedang mempermalukan diri kita sendiri.
Dengan penetapan Soeharto sebagai pahlawan juga menjadi penanda bahwa bangsa ini ikut mengukuhkan orde baru, ikut mengukuhkan korupsi, kolusi dan nepotisme dan sangat tentu ikut mencederai dan menghianati reformasi.
Penetapan Soeharto sebagai pahlawan akan jadi jejak dan babak baru bahwa mulai hari ini dan di masa mendatang pelaku kekerasan di negeri ini sama sejajarnya dengan pejuang buruh.
Sama sejajarnya dengan pemikir dan cendekiawan Islam yang berdedikasi tinggi akan kebenaran, kebaikan dan keadilan bersama.
Sebab sekali lagi era kegelapan demokrasi Indonesia terjadi pada masa orde baru.
Bahkan dikutip dalam media asing The Guardian menganggap Soeharto sebagai pemimpin yang paling diktator dan menganggap bahwa penetapannya sebagai Pahlawan adalah wujud pemutihan sejarah yakni menulis ulang sejarah baru yang berbeda dengan realitasnya.
Mengubah makna kepahlawanan
Makna kepahlawanan hari ini dipaksa keluar dari makna aslinya. Pahlawan sebagaimana yang dikenal dengan tujuan mulia telah berubah arti.
Dalam jangka panjang bangsa ini akan mengalami proses sejarah yang tidak sesuai fakta dan realitasnya dan kita dipaksa menerima hal tersebut.
Kita harus menelan pil pahit kebijakan Presiden Prabowo Subianto ini dalam hal penetapan Soeharto sebagai pahlawan yang dipandang menyimpang.
Pahlawan yang menjadi simbol kebanggaan kita bersama dalam berbangsa dan bernegara sudah kehilangan marwah dan kesaktian serta maknanya.
Sebab, pelaku pelanggaran HAM berat sekalipun, pelaku korupsi dan seterusnya akhirnya menjadi role model bangsa dan negara kita hari ini dan masa mendatang. Sungguh miris.
Akhirnya, untuk kita semua selamat menyambut pahlawan baru.
Hari ini kita akan memulai membaca sejarah baru yang akan ditulis ulang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251103-Andi-Yahyatullah-Muzakkir-Founder-Anak-Makassar-Voice.jpg)