Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Perempuan dan Pola Parenting Literasi Digital Keluarga

Di tengah arus revolusi digital yang kian deras, anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang nyaris tak bisa dipisahkan dari layar.

|
Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
PENULIS OPINI - Guru PAI di MTsN 1 Tana Toraja, Sudarmin Tandi Pora’. Dia menulis opini tentang pentingnya literasi digital. 

Di era digital saat ini, gawai telah menjadi alat utama untuk belajar, bekerja, berkomunikasi, hingga berbelanja, tak ubahnya kebutuhan pokok modern. 

Di satu sisi, akses digital membuka pintu ilmu tanpa batas.

Anak memiliki peluang belajar tanpa sekat.

Dengan gawai,  bisa mengakses ribuan buku elektronik, mengikuti kelas daring dari para ahli dunia, menonton video pembelajaran interaktif, hingga mengasah keterampilan melalui aplikasi edukatif hanya dengan satu sentuhan jari.

Namun di sisi lain, tanpa literasi yang memadai, anak mudah tersesat di belantara dunia maya.

Kecenderungan terpapar hoaks, konten kekerasan, pornografi digital, hingga kecanduan game daring.

Gawai yang seharusnya menjadi alat bantu belajar justru bisa menjadi alat penghancur karakter jika tanpa pendampingan.

Literasi Digital

Banyak yang keliru memahami literasi digital hanya sebatas kemampuan teknis mengoperasikan perangkat digital.

Padahal, menurut UNESCO, literasi digital mencakup kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi secara kritis dan etis dalam ekosistem digital. Ini termasuk kemampuan memilah konten yang kredibel, mengenali jejak digital, serta memahami etika berinternet (digital etiquette).

Anak-anak saat ini adalah generasi digital native, tapi belum tentu digitally literate.

Di sinilah urgensinya peran pendampingan dan perempuan memiliki posisi strategis dalam membentuk kecerdasan digital anak sejak dini. 

Digital Changemaker

Perempuan, terutama ibu, memiliki daya pengaruh emosional yang kuat terhadap anak.

Hal ini karena kedekatan emosional antara ibu dan anak umumnya terjalin sejak dalam kandungan, melalui sentuhan, suara, dan kasih sayang yang konsisten. Ibu sering menjadi tempat pertama anak belajar mengenal rasa aman, empati, serta bagaimana mengekspresikan dan mengelola emosi.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved