Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Perempuan dan Pola Parenting Literasi Digital Keluarga

Di tengah arus revolusi digital yang kian deras, anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang nyaris tak bisa dipisahkan dari layar.

|
Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
PENULIS OPINI - Guru PAI di MTsN 1 Tana Toraja, Sudarmin Tandi Pora’. Dia menulis opini tentang pentingnya literasi digital. 

Dalam keseharian, respons emosional seorang ibu, baik berupa senyuman, pelukan, maupun kata-kata peneguhan dapat membentuk karakter dan kesehatan mental anak dalam jangka panjang.

Bahkan dalam proses pengambilan keputusan dan pembentukan nilai-nilai moral, peran ibu sangat dominan karena anak cenderung meneladani apa yang dilihat dan dirasakan dari sosok yang paling dekat dengannya.

Dari pangkuan ibu, nilai-nilai kehidupan ditanamkan.

Di era digital, peran ini meluas menjadi pendamping utama dalam interaksi anak dengan teknologi.

Berdasarkan hal tersebut perempuan yang dalam hal ini seorang ibu bukan hanya sosok yang mengatur waktu bermain gadget anak, tapi juga menjadi kurator konten, fasilitator pembelajaran, hingga role model dalam bermedia sosial.

Pada konteks ini, perempuan dituntut menjadi “digital savvy mom”, Orang tua tidak cukup hanya bersikap pasif atau mengiyakan secara otomatis ketika anak meminta izin mengunduh aplikasi, melainkan perlu memiliki literasi digital yang memadai untuk menilai manfaat, risiko, dan kesesuaian konten tersebut dengan usia dan kebutuhan anak.

Ibu seyogyanya memiliki  pemahaman yang jelas  tentang ekosistem digital tempat anaknya tumbuh.

Peran Kunci Perempuan

Dengan kesadaran tentang  pentingnya melek digital bagi seorang ibu akan meminimalkan berbagai dampak negatif dari gawai yang loss control. 

Adapun beberapa kunci perempuan dalam literasi digital keluarga adalah: 

1. Filter informasi keluarga

Di tengah tsunami informasi, perempuan menjadi kurator konten utama bagi anak. Mereka bisa mengajarkan prinsip think before click, mengenali hoaks, serta memahami pentingnya sumber informasi terpercaya.

2. Role model dalam etika digital

Anak meniru, bukan mendengar. Ketika orang tua, khususnya ibu, mampu menunjukkan sikap bijak dalam menggunakan media sosial yang tidak menyebar kebencian, menjaga privasi, dan menghormati orang lain maka anak akan belajar dari contoh nyata.

3. Pengatur batas dan ritme digital

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved