Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Presiden Anulir SK Gubernur Sulsel

Pemberian rehabilitasi itu sekaligus menganulir Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman (42).

Editor: Sudirman
Ist
HEADLINE TRIBUN TIMUR - Presiden Prabowo membatalkan pemecatan dua guru di Luwu Utara. Pembatalan pemecatan itu juga memastikan menganulir SK Andi Sudirman Sulaiman. 

“Setelah menandatangani surat itu, Pak Presiden menyemangati kami. Kami sangat berterima kasih. Sampai sekarang saya masih tidak percaya bisa bertemu langsung dengan beliau,” kata Muis penuh haru.

Sementara Ketua Komisi E DPRD Sulsel Andi Tenri Indah kembali ke Makassar menindaklanjuti proses administratif pemulihan status ASN kedua guru tersebut.

Ketua Dewan Pendidikan Sulsel, Prof Arismunandar, menilai kasus menimpa dua guru SMA Negeri 1 Luwu Utara, Rasnal dan Abdul Muis, harus jadi momentum bagi pemerintah untuk memperjelas aturan terkait nasib guru honorer.

Menurutnya, peristiwa tersebut mengungkap lemahnya tata kelola terhadap guru non-ASN, baik dari sisi mekanisme rekrutmen maupun sistem penggajian yang hingga kini belum memiliki regulasi yang tegas.

“Memang perlu dibuat sistem tata kelola guru, khususnya bagi guru non-ASN, terkait mekanisme rekrutmen dan penggajiannya yang belum jelas,” ujar Prof Arismunandar, Kamis (13/11/2025).

Ia mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang telah memulihkan status dan kehormatan kedua guru tersebut melalui surat rehabilitasi.

“Memang hanya Presiden Prabowo yang bisa membantu dua guru itu. Saya setuju jika grasi atau rehabilitasi diberikan, apalagi putusan pengadilan sudah berkekuatan hukum tetap,” ujarnya.

Jangan Bodoh

Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unhas, Hasrullah menilai keputusan Presiden merehabilitasi dua guru SMA Negeri 1 Luwu Utara langkah tepat dan cepat.

Menurutnya, keputusan tersebut menunjukkan kemampuan Presiden membaca dinamika opini publik di era digital, di mana persepsi masyarakat terbentuk melalui algoritma, filter bubble, dan echo chamber.

“Presiden Prabowo menunjukkan kepekaan luar biasa terhadap dinamika opini publik yang kini sangat cepat berkembang di ruang digital,” ujar Hasrullah, Kamis (13/11/2025).

Ia menjelaskan, algoritma berperan mempercepat penyebaran pesan, sementara filter bubble membuat seseorang hanya menerima informasi yang sejalan dengan pandangannya.

Adapun echo chamber memperkuat opini yang sama dalam satu kelompok.

Menurut Hasrullah, fenomena ini terlihat jelas dalam kasus Abdul Muis dan Rasnal—dua guru yang sebelumnya dipecat karena membantu 10 guru honorer yang belum menerima gaji selama sepuluh bulan.

Isu ini menjadi viral dan mendapat simpati luas dari masyarakat, hingga akhirnya menarik perhatian Presiden.

“Kasus dua guru Lutra ini contoh nyata bagaimana opini publik bisa viral dan menekan pemerintah daerah. Tekanan itu akhirnya memengaruhi keputusan Presiden Prabowo untuk merehabilitasi nama baik keduanya,” jelasnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved