Muktamar X PPP
Gerakan Santri di Tengah Narasi Asal Bukan Mardiono
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersiap menggelar Muktamar X di Ancol, Jakarta
Memasuki era Reformasi, suara PPP cenderung menurun. Pada Pemilu 1999 PPP masih mampu meraih 58 kursi (11,04 persen), tetapi pada 2009 hanya tersisa 38 kursi (5,33 persen).
Tren itu berlanjut di Pemilu 2019 dengan 19 kursi (4,52 persen).
Puncaknya, pada Pemilu 2024, PPP hanya memperoleh 3,87 persen suara, kurang tipis dari ambang batas parlemen 4 persen.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, PPP terlempar dari DPR RI setelah mengikuti 10 kali pemilu sejak berdiri.
Sejumlah pengamat menilai muktamar kali ini menjadi momentum penentuan arah baru PPP.
Partai harus segera membenahi struktur internal, merumuskan strategi elektoral, dan mengembalikan kepercayaan publik agar bisa kembali ke Senayan pada Pemilu 2029.
Pertarungan kursi ketua umum pun dipandang krusial.
Apakah PPP kembali mempercayakan tampuk kepemimpinan kepada Mardiono yang telah mendampingi partai melewati masa kritis, atau justru memberi kesempatan bagi figur baru untuk membangkitkan kembali kejayaan partai Islam tertua di Indonesia itu.
“Kini, pertanyaan yang tersisa hanyalah: apakah PPP benar-benar siap berubah, atau kembali mengulangi kesalahan yang sama? Sejarah akan mencatat pilihan ini. Dan doa Mbah Moen, yang masih bergaung hingga hari ini, seolah terus berbisik: PPP harus bangkit, demi umat, demi bangsa,” tulis Rizal menutup tulisannya.(*)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Muktamar X
Jakarta
Pemilu 2024
Muhammad Mardiono
Agus Suparmanto
Taj Yasin Maimoen
Anies Baswedan
Meaningful
| Mengapa PPP Sulsel Batal Usung Amran Jadi Caketum? Kader Kompak Pilih Mardiono |
|
|---|
| Sosok 3 Calon Ketum PPP Siap Bertarung di Muktamar 10, Mardiono Dapat Saingan Berat |
|
|---|
| Ancaman Romahurmuziy: Jika Mardiono Terpilih Lagi, Ulama dan Kiai Pilih Diam |
|
|---|
| Pertarungan Mardiono vs Agus Suparmanto, Penentu Arah Baru Kepemimpinan PPP |
|
|---|
| Sepak Terjang 4 Calon Pengganti Mardiono Ketum PPP, Ada Kader PBNU, Wakil Gubernur dan Eks KSAD |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.