Muktamar X PPP
Gerakan Santri di Tengah Narasi Asal Bukan Mardiono
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersiap menggelar Muktamar X di Ancol, Jakarta
TRIBUN-TIMUR.COM- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersiap menggelar Muktamar X di Ancol, Jakarta, Sabtu-Senin (27–29/9/2025).
Agenda utama pertemuan akbar ini adalah memilih ketua umum baru setelah partai berlambang Ka’bah itu gagal menembus ambang batas parlemen pada Pemilu 2024.
Terakhir, PPP menggelar Muktamar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur tahun 2016 lalu, 9 tahun lalu.
Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, menjadi calon terkuat setelah mendapat dukungan terbuka dari sejumlah DPW dan DPC, termasuk PPP DIY.
Namun, dinamika menjelang muktamar juga diwarnai dengan munculnya narasi Asal Bukan Mardiono.
Narasi ini mendorong munculnya nama alternatif seperti seperti Agus Suparmanto dan wakil gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.
Agus adalan mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa.
Baca juga: Taubat PPP di Muktamar X: Radiasi Doa KH Maemoen Zubair dan Harapan Menatap Senayan
Hingga wacana figur eksternal seperti Anies Baswedan, Amran Sulaiman, dan Dudung Abdurrahman.
Belakangan wacana figur non PPP ini pupus.
Bahkan mendapatkan penolakan dari kader.
Meski begitu, Mardiono menegaskan dirinya tidak ambisius mengejar kursi ketum.
“Ketua umum adalah amanah, bukan semata jabatan,” katanya. Ia juga mengingatkan seluruh kader agar menjaga kekompakan dan menghindari konflik internal demi melancarkan jalannya muktamar.
Gerakan Santri
Menteri Perdagangan RI periode 2019-2020, Agus Suparmanto dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin turut meramaikan bursa calon ketua umum DPP PPP.
Flyernya pun beredar di kalangan santri.
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Romahurmuziy alias Rommy mendukung eks Menteri Perdagangan Agus Suparmanto maju sebagai calon ketua umum (caketum) PPP.
Pihaknya akan mengkonsolidasikan dukungan terhadap Agus.
Dukungan itu disampaikan Rommy melalui deklarasi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (15/9/2025).
Rommy memimpin langsung deklarasi itu bersama pengurus Harian DPP, pimpinan majelis DPP, Badan Otonom PPP, serta Pimpinan DPW.
"Memberikan dukungan sepenuhnya kepada H. Agus Suparmanto sebagai calon Ketua Umum DPP PPP masa bakti 2025-2030," ujar cicit dari salah satu pendiri NU, KH Abdul Wahab Hasbullah dalam keterangannya, Rabu (17/9/2025).
Para era orde baru, santri menjadikan PPP sebagai pilihan politik. Barulah ketika era reformasi setelah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada awal reformasi.
Sehingga, santri dari Jawa Timur dan provinsi lain pun memilih untuk berkarier di PKB.
Setelah itu, PPP semakin tergerus.
Agus dan Taj adalah santri.
Agus nyantri di Jawa Timur. Taj Yasin pernah menjabat Anggota DPRD Jawa Tengah dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebelum menjadi wakil gubernur.
Ia duduk di Komisi E yang membidangi pengawasan dalam bidang Kesra meliputi sosial, pendidikan, kesehatan, olahraga dan pemuda, pemberdayaan masyarakat dan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana, perpustakaan dan arsip daerah, RSUD dan RSKD, mental dan spiritual.
Ia dikenal sebagai anak dari ulama terkenal dari Rembang, Jawa Tengah, Maimun Zubair (1928–2019).
Ia dianggap sebagai representasi kalangan religius terutama Nahdlatul Ulama.
Selain itu, ia merupakan salah satu ketua GP Ansor Jawa Tengah.
“Muktamar X harus menjadi tonggak kebangkitan, bukan sekadar ajang bagi-bagi posisi. Taubat yang tulus harus diwujudkan dalam kerja nyata: mengakhiri konflik internal, memperkuat konsolidasi kader, dan membangun narasi politik yang membela rakyat kecil.
“Jika PPP mampu menjemput radiasi doa KH. Maemoen dengan kesungguhan, maka jalan menuju Senayan 2029 akan terbuka,” kata mantan ketua Bappilu PPP Sulsel, Rizal Syarifuddin dalam opininya diterbitkan tribun-timur.com, Selasa (16/9/2025).
KH Maemoen adalah sesepuh PPP yang paling dihormati. Ia berasal dari Rembang Jawa Tengah.
Ketika semua ulama dan kiai pindah dukungan ke PKB.
KH Maemoen memilih tinggal.
Pada pemilu 2019 lalu, suara PPP di Jawa tengah mencapai 960.138.
Setelah itu Maemoen wafat suara PPP mulai tergerus di Jawa Tengah.
Suara PPP naik 1.014.035, namun Taj Yasin kala itu tak mencalonkan di DPR RI.
Ia memilih maju calon senator DPD RI.
Suaranya tembus menjadi 3.821.699.
Selain itu, PPP juga kehilangan legislator andal sekelas Suharso Monoarfa dan Arsul Sani.
Suharso diturunkan di tengah kepengurusan sebagai ketua umum.
Sementara itu, Arsul Sani terpilih sebagai hakim Mahkamah Konstitusi.
Tak ada kader Partai Kakbah pengganti mereka.
Suara PPP untuk lolos Parlementary Treshold atau ambang batas sekitar 100-250 ribu suara.
Kursi PPP dari Pemilu ke Pemilu
Sejak didirikan pada 5 Januari 1973 lewat fusi empat partai Islam – NU, PSII, Parmusi, dan Perti – PPP selalu menjadi kekuatan penting di parlemen.
Pada masa Orde Baru, PPP sempat meraih 29,29 persen suara dan 99 kursi pada Pemilu 1977, meski kemudian terus ditekan dominasi Golkar.
Memasuki era Reformasi, suara PPP cenderung menurun. Pada Pemilu 1999 PPP masih mampu meraih 58 kursi (11,04 persen), tetapi pada 2009 hanya tersisa 38 kursi (5,33 persen).
Tren itu berlanjut di Pemilu 2019 dengan 19 kursi (4,52 persen).
Puncaknya, pada Pemilu 2024, PPP hanya memperoleh 3,87 persen suara, kurang tipis dari ambang batas parlemen 4 persen.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, PPP terlempar dari DPR RI setelah mengikuti 10 kali pemilu sejak berdiri.
Sejumlah pengamat menilai muktamar kali ini menjadi momentum penentuan arah baru PPP.
Partai harus segera membenahi struktur internal, merumuskan strategi elektoral, dan mengembalikan kepercayaan publik agar bisa kembali ke Senayan pada Pemilu 2029.
Pertarungan kursi ketua umum pun dipandang krusial.
Apakah PPP kembali mempercayakan tampuk kepemimpinan kepada Mardiono yang telah mendampingi partai melewati masa kritis, atau justru memberi kesempatan bagi figur baru untuk membangkitkan kembali kejayaan partai Islam tertua di Indonesia itu.
“Kini, pertanyaan yang tersisa hanyalah: apakah PPP benar-benar siap berubah, atau kembali mengulangi kesalahan yang sama? Sejarah akan mencatat pilihan ini. Dan doa Mbah Moen, yang masih bergaung hingga hari ini, seolah terus berbisik: PPP harus bangkit, demi umat, demi bangsa,” tulis Rizal menutup tulisannya.(*)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Muktamar X
Jakarta
Pemilu 2024
Muhammad Mardiono
Agus Suparmanto
Taj Yasin Maimoen
Anies Baswedan
Meaningful
| Mengapa PPP Sulsel Batal Usung Amran Jadi Caketum? Kader Kompak Pilih Mardiono |
|
|---|
| Sosok 3 Calon Ketum PPP Siap Bertarung di Muktamar 10, Mardiono Dapat Saingan Berat |
|
|---|
| Ancaman Romahurmuziy: Jika Mardiono Terpilih Lagi, Ulama dan Kiai Pilih Diam |
|
|---|
| Pertarungan Mardiono vs Agus Suparmanto, Penentu Arah Baru Kepemimpinan PPP |
|
|---|
| Sepak Terjang 4 Calon Pengganti Mardiono Ketum PPP, Ada Kader PBNU, Wakil Gubernur dan Eks KSAD |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.