Pemerintah Umumkan 17 Paket Stimulus Ekonomi, Pengamat: Progresif Tapi Berisiko
Paket itu diumumkan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat bersama Presiden RI Prabowo Subianto.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah mengumumkan 17 program paket stimulus ekonomi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Paket itu diumumkan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat bersama Presiden RI Prabowo Subianto dan sejumlah menteri.
Rincian 17 paket ini terbagi menjadi beberapa kategori.
Meliputi 8 program akselerasi tahun 2025, 4 program tahun 2026, dan 5 program yang terkait penyerapan tenaga kerja.
Pengamat Ekonomi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Abdul Muttalib Hamid memuji langkah pemerintah yang tanggap menghadapi gejolak global dengan meluncurkan berbagai paket stimulus.
Menurutnya, secara konsep, program ini langkah maju karena pemerintah tidak semata-mata mengejar pertumbuhan angka PDB.
Melainkan juga memperhatikan dimensi sosial dan perlindungan masyarakat rentan.
Baca juga: HIPMI Sulsel Susun Kajian Percepat Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Namun, ia melihat ada beberapa catatan kritis yang perlu digarisbawahi pemerintah, seperti risiko fiskal dan beban APBN.
Semakin besar jumlah paket stimulus semakin besar pula kebutuhan anggaran.
Muttalib menilai, pemerintah belum memperhitungkan implikasi jangka menengah terhadap defisit APBN, mengingat belanja fiskal sering kali tidak sejalan dengan peningkatan penerimaan pajak.
“Stimulus yang berlebihan tanpa strategi pembiayaan berkelanjutan bisa menjadi jebakan baru bagi stabilitas fiskal,” kata Muttalib, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (15/9/2025).
Ia juga menyoroti efektivitas penyaluran paket, keterbatasan dampak struktural, dan ketergantungan pada momentum musiman.
Secara keseluruhan, Muttalib menilai 17 paket stimulus September 2025 sebagai langkah progresif sekaligus berisiko.
Di satu sisi, program ini menunjukkan keseriusan pemerintah memperluas perlindungan sosial dan menopang konsumsi di tengah gejolak global.
Namun di sisi lain, ia khawatir program ini masih terjebak pada pola stimulus instan tanpa pondasi kuat untuk membangun daya saing jangka panjang.
| Pengusaha Sulsel Minta Menkeu Purbaya Turunkan Bunga Bank dan Pajak |
|
|---|
| Situs Bansos Error! Pemerintah Luncurkan BLT Rp900 Ribu untuk 35 Juta Keluarga |
|
|---|
| Pemprov Sulsel Usulkan Pembangunan KEK Nikel di Lutim |
|
|---|
| Tarif PPN Bisa Turun 2026, Ini Dampaknya |
|
|---|
| Forum MUFG N0W Tekankan Peran Finansial dalam Transisi Energi Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20250915-Dr-Andi-M-Nur-Bau-Massepe.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.