Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengamat Ekonomi Unhas: Kebijakan Purbaya Perkuat Ekonomi Nasional

Kebijakan ekonomi yang digagas Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dinilai memperkuat fondasi ekonomi nasional yang mandiri.

|
Penulis: Rudi Salam | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM
SUKU BUNGA KREDIT - Wakil Ketua Umum Kadin Sulsel Satriya Madjid (tengah) dan Pengamat Ekonomi Unhas Prof Marsuki DEA (kiri), saat mengisi podcast Tribun Business Forum yang disiarkan melalui YouTube Tribun Timur, Rabu (29/10/2025). Pengusaha minta pemerintah turunkan suku bunga kredit agar gerakkan sektor riil. 

Satriya Madjid:

Dua hari lalu, teman-teman dari sektor konstruksi baja menggelar demonstrasi di Piajukai. Mereka menolak masuknya baja impor dari Vietnam dan negara-negara lain.

Ini menunjukkan satu hal penting: tenaga kerja dan kemampuan industri kita tidak kalah dengan luar negeri.

Pertanyaannya, kalau kita sudah punya industri baja dalam negeri yang bisa memproduksi sendiri, kenapa justru yang diimpor yang diterima negara.

Inilah membuat anak bangsa kita protes karena kalau impor terus dilakukan, berarti pekerja lokal kehilangan kesempatan kerja.

Padahal industri baja nasional kita ada, dan bisa dikembangkan.

Harusnya yang diberdayakan justru produksi dalam negeri, agar perputaran ekonomi terjadi di dalam negeri sendiri.

Contoh lainnya, kebijakan Pak Purbaya terkait larangan impor pakaian bekas.

Itu langkah tepat, karena kita punya industri tekstil yang besar, dengan bahan baku dan sumber daya manusia yang memadai.

Kenapa harus bergantung pada produk luar kalau kemampuan kita sendiri bisa memenuhi kebutuhan nasional? Prinsip yang sama seharusnya diterapkan juga untuk industri baja dan sektor-sektor lain.

Kemudian, terkait hilirisasi, seperti disampaikan Prof tadi, kita sudah melihat contoh keberhasilan di beberapa daerah, misalnya pabrik smelter di Luwuk yang seluruh insinyurnya anak bangsa sendiri.

Itu bukti nyata bahwa kita mampu. Maka seharusnya ke depan, pemerintah memberikan ruang yang lebih besar kepada industri dan tenaga kerja lokal untuk mengelola sentra-sentra produksi strategis, mulai dari nikel, baja, hingga komoditas lain.

Dengan begitu, pemerataan ekonomi bisa terjadi. Bukan hanya sekadar menciptakan pertumbuhan di atas kertas, tetapi membuka lapangan kerja, menguatkan industri nasional, dan menumbuhkan rasa percaya diri bahwa anak bangsa mampu berdiri di atas kakinya sendiri.

Bagaimana pengaruh ekspor Sulsel terhadap kebijakan suku bunga global?

Prof Marsuki:

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved