Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengamat: Relokasi DPRD Makassar dan Sulsel, Opsi Pas di Biringkanaya

Kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah memuncak. Aksi demonstrasi semula berjalan kondusif berakhir aksi anarkis

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
Tribun-Timur.com
GEDUNG DPRD – Kondisi kantor DPRD Sulsel usai dibakar massa aksi beberapa waktu lalu. Pengamat Tata Wilayah Kota UIN Alauddin Nur Syam menyarakan relokasi gedung DPRD Kota Makassar dan DPRD Sulsel ke wilayah Biringkanya. Alasannya terkait keseimbangan tata ruang, mengingat wilayah saat ini berada di Kawasan padat. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel dan DPRD Makassar kini tinggal kenangan.

Dua gedung perwakilan rakyat telah hangus dibakar masyarakat sendiri beberapa waktu lalu.

Kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah memuncak. Aksi demonstrasi semula berjalan kondusif berakhir aksi anarkis.

Ditengah rencana rekonstruksi gedung, pemerintah harus berpikir matang terkait lokasi kantor wakil rakyat.

Pengamat Tata Wilayah Perkotaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Nur Syam menjelaskan perlu adanya peninjauan kembali aspek tata ruang.

Catatan sejarah, ruas Jl AP Pettarani dan Jl Urip Sumoharjo telah bertahun-tahun jadi titik padat kendaraan.

Aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat padat menyasar ruas penting di Kota Makassar ini.

Disisi lain, ruas jalan AP Pettarani - Urip Sumoharjo menjadi panggung aksi demonstrasi.

Dihadapa gedung perwakilan rakyat, aksi demonstrasi selalu berkobar.

"Kita tau pada saat terjadinya demo, kondisi kota mnjadi lumpuh karena dua kantor ini di jalur strategis dan jalan utama di Makassar," ujar Nur Syam saat dihubungi Tribun-Timur.com, pada Rabu (10/9/2025).

Gedung DPRD Sulsel berada tepat di persimpangan arah jalan tol.

Aktivitas perekonomian pun banyak terdistribusi melalui jalan tol.

"(DPRD Makassar) Ada di Pettarani,jalan Utama makassar dengan memiliki intensitas pergerakan besar dan menentukan hidup matinya aktivitas di Makassar," sambungnya.

Nur Syam mengaku kedua gedung ini secara fisik dipantau harus dilakukan rekonstruksi.

Dengan begitu, opsi relokasi disebutnya terbuka.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved