Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilrek Unhas 2025

MWA Unhas Bakal Pertimbangkan Hasil Pemeriksaan Kesehatan Bakal Calon Rektor

Panitia Pemilihan Rektor (PPR) akan menyerahkan hasil pemeriksaan kesehatan bersama hasil Asesmen Psikologi

Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
PILREK UNHAS - Prof Jamaluddin Jompa mengikuti pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unhas, Makassar, Selasa (9/9/2025). Hasil pemeriksaan kesehatan calon rektor Unhas sebagai bahan pertimbangan MWA dalam memutuskan bakal calon rektor yang akan disampaikan ke senat akademik 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hasil pemeriksaan kesehatan bakal calon rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2026–2030 tidak diumumkan kepada publik.

Panitia Pemilihan Rektor (PPR) akan menyerahkan hasil pemeriksaan kesehatan bersama hasil Asesmen Psikologi kepada Majelis Wali Amanat (MWA) sebagai bahan pertimbangan.

“(Hasil pemeriksaan kesehatan) sebagai bahan pertimbangan MWA dalam memutuskan bakal calon rektor yang akan disampaikan ke senat akademik,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kantor Sekretariat Rektor Unhas, Ishaq Rahman, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Rabu (10/9/2025).

Sebanyak 5 bakal calon rektor Unhas telah mengikuti pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unhas, Makassar, Selasa (9/9/2025).

Kelimanya Prof Jamaluddin Jompa, Prof Budu, dr Marhaen Hardjo, Prof Sukardi Weda, dan  Dr Zulfajri Basri Hasanuddin.

Sementara satu calon lainnya, Prof Muhammad Iqbal Djawad berhalangan hadir karena karena sedang menjalankan tugas dinas di luar kota.

Prof Muhammad Iqbal Djawad dijadwalkan mengikuti pemeriksaan kesehatan pada 17 September 2025.

“Besoknya 18 September, proses asesmen psikologi dilaksanakan,” kata Ishaq.

Pemeriksaan kesehatan calon rektor Unhas mencakup berbagai aspek.

Seperti interna (penyakit dalam), neurologi (syaraf), pemeriksaan mata, Telinga, Hidung, Tenggorokan (THT), kardiologi, radiologi (termasuk USG abonemen dan foto thorax), dan patologi klinik. 

Seluruh tahapan disusun dengan alur teratur, dengan jeda waktu 15 menit bagi setiap calon agar pemeriksaan berlangsung tertib dan nyaman.

Ketua Tim Pemeriksaan Kesehatan, dr Abdul Azis, menjelaskan, seluruh bakal calon rektor memperoleh perlakuan yang sama. 

Tim Pemeriksa telah menyusun mekanisme secara terstruktur.

Mulai dari penjadwalan hingga alur pelaksanaan, sehingga setiap tahapan dapat berjalan tertib dan tidak saling bersinggungan.

“Kami memastikan pemeriksaan dilakukan secara profesional, transparan, dan menyeluruh untuk mendeteksi kondisi kesehatan para bakal calon rektor,” kata Direktur Pelayanan Medik dan Penunjang Medik RSP Unhas tersebut.

Panitia juga menyiapkan satu tenaga medis pendamping bagi masing-masing bakal calon. 

Tenaga medis tersebut berperan sebagai pengarah selama proses pemeriksaan berlangsung, sehingga alur pemeriksaan dapat berjalan lancar, tertib, dan nyaman.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved