Siapa Dalang Kerusuhan 298
9 Profesor 3 Aktivis Lintas Kampus Bahas Pemulihan Bangsa di Tribun Timur
Kerusuhan di Makassar menjadi salah satu sorotan utama, Data BPBD kerugian akibat aksi 29–31 Agustus 2025 diperkirakan mencapai Rp500 miliar.
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sebanyak sembilan guru besar, tiga aktivis lintas kampus di Sulsel dan dan dua perwakilan media berkumpul dalam Forum Dosen yang digelar di newsroom Tribun-Timur.com, Rabu (3/9/2025).
Diskusi ini mengangkat tema “Pemulihan Bangsa” dengan menyoroti eskalasi kerusuhan sosial-politik yang meluas di 57 kota, termasuk Makassar, pada 25 Agustus hingga 1 September 2025.
Moderator dalam Forum tersebut adalah Adi Suryadi Culla dengan menekankan pentingnya peran intelektual dalam memberi solusi konkret.
Pemimpin Umum Tribun Timur Andi Suruji dan Pemimpin Redaksi Thamzil Thahir juga memberikan tanggapan mengenai hal-hal tersebut.
Bahkan, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Amran Razak, Guru Besar Filsafat Pendidikan dan Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof Mustari Mustafa, Guru besar Unhas, Prof Tahir Kasnawi, Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Arismunandar ikut andil dalam diskusi tersebut.
Ada juga, Guru Besar Unhas, Prof Pangerang Moenta, Guru Besar UIN Alauddin Makassar, Prof Qasim Mahtar, Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Muin Fahmal, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas, Prof Hamid Paddu dan Guru Besar Komunikasi Politik Islam UIN Alauddin, Prof Firdaus Muhammad.
Mantan Atase Pendidikan Republik Indonesia di Canberra Australia, Imran Hanafi, Aktivis dan Seniman Makassar, Moch Hasymi Ibrahim dan Pengamat sosial politik, Mulawarman, juga menjadi pembicara.
Baca juga: Demonstrasi di Mana-mana, Forum Dosen: Masyarakat Tidak Puas, Pemerintah Kurang Sensitif
Kerusuhan di Makassar menjadi salah satu sorotan utama.
Berdasarkan data BPBD, kerugian akibat aksi 29–31 Agustus 2025 diperkirakan mencapai Rp 500 miliar lebih.
Rinciannya, ada empat korban jiwa, delapan luka-luka dirawat di tiga rumah sakit, dua gedung parlemen dibakar dan dijarah seperti DPRD Kota Makassar (kerugian Rp 253 miliar) dan DPRD Sulsel (Rp 340 miliar)
Lalu, 67 mobil dan 17 motor milik pejabat dan anggota DPRD dibakar, satu restoran siap saji dan tiga pos polisi dirusak, dua kamera ETLE dan enam boks traffic light di Jl Pettarani dihancurkan, kerugian Rp 1,1 miliar.
Menurut para pakar, akar masalah utama adalah persoalan ekonomi, pajak, dan ketidakadilan sosial.
Trigger Kerusuhan, dimuali dari kasus ojol, Affan yang dilindas oleh kendaraan taktis Brimob hingga anggota DPR yang berjoget ditengah kesengsaraan masyarakat.
Baca juga: Koordinator Forum Dosen Dr Adi Suryadi Culla Tak Sangka Demo Berakhir Fatal
Keduanya memicu amarah yang meluas, diperkuat isu pajak, naiknya harga kebutuhan pokok, serta kontroversi tunjangan pejabat.
Diskusi menyoroti delapan efek jangka menengah-panjang dari kerusuhan, antara lain menurunnya kepercayaan publik terhadap pemerintah, terganggunya rantai logistik, inflasi tinggi, memudarnya citra Indonesia di mata investor, hingga pelebaran jurang ketimpangan ekonomi.
| Moch Hasymi Sebut Pola Demonstrasi Kini Berbeda Dibandingkan Era Dulu | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Prof Qasim Minta Mahasiswa Kembali ke Kampus, Ajak Manfaatkan Teknologi | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Prof Mustari Mustafa Sebut Demo Anarkis karena Modal Sosial Pemerintah Tidak Cukup | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Mulawarman: Ketika Rakyat Menggugat, Intelektual Menghilang | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Prof Muin Fahmal : Negara Kita Salah Urus | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.