Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Guru Lutra Batal Dipecat

Dua Guru Lutra Batal Dipecat, Prof Arismunandar: Keputusan Presiden Sangat Bijaksana

Prof Arismunandar, menilai keputusan Presiden RI terkait kasus dua guru yang sebelumnya diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH),

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Muh Hasim Arfah
tribun timur/muhammad abdiwan
GURU PTDH - Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Arismunandar saat berkunjung ke redaksi tribun timur, Makassar, beberapa waktu lalu. Prof Arismunandar sebut keputusan presiden sangat bijak. 

Ia menjelaskan, selama ini tata kelola guru non-ASN belum berjalan optimal. 

Banyak di antaranya yang diangkat tanpa seleksi yang jelas, dan gajinya masih dibayarkan menggunakan dana BOS yang terbatas.

“Sementara di daerah lain seperti Kalimantan Timur, gaji guru non-ASN dibayar layak melalui APBD provinsi maupun kabupaten/kota. Idealnya, di sini juga begitu,” ujarnya.

Menurut Prof Aris, perbaikan sistem harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari proses rekrutmen, penempatan, hingga penggajian.

“Itu semua harus dibenahi agar guru merasa aman dan nyaman dalam menjalankan tugasnya. Langkah ini juga penting untuk mencegah kasus serupa terulang di masa depan,” kata dia.

IProd Arismunandar berpesan agar kebijakan mengenai guru honorer diperjelas dan ditegakkan dengan tegas.

“Kalau memang pemerintah ingin tegas, sebaiknya kebijakan terkait guru honorer diperjelas. Kalau tidak memungkinkan, jangan lagi ada guru honorer yang diangkat tanpa mekanisme yang sah,” jelasnya

Abdul Muis dan Rasnal akhirnya dipertemukan dengan Presiden Prabowo. 

Abdul Muis dan Rasnal bertemu Prabowo di Jakarta, Rabu (12/11/2025) malam.

Muis tak menyangka, perjuangan panjangnya mencari keadilan sebagai guru yang diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) akan berakhir dengan pertemuan bersama orang nomor satu di Indonesia.

“Kayak mimpi. Alhamdulillah,” ujarnya dengan suara bergetar saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/11/2025) pagi.

Diajak ke Jakarta oleh Staf Wakil Ketua DPR RI

Muis mengaku awalnya hanya berniat menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) di Makassar bersama rekan-rekannya.

Namun, saat singgah makan bakso di Kelurahan Songka, Kota Palopo, telepon dari staf Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengubah segalanya.

“Dia bilang kami diminta ke Jakarta. Saya sempat bilang, ‘aduuh bagaimana ini, tidak ada uang’. Tapi stafnya bilang semua fasilitas ditanggung, termasuk tiket dan antar jemput,” tutur Muis.

Rombongan berjumlah lima orang—termasuk Ketua Komite dan Ketua PGRI—berangkat menuju Jakarta.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved