TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Dalam menghadapi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Calon Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 1, Danny Pomanto, memilih untuk hadir langsung di Kantor Bawaslu.
Sementara pesaingnya, Andi Sudirman Sulaiman (ASS), memutuskan untuk mengikuti klarifikasi secara virtual melalui Zoom.
Perbedaan sikap ini mencerminkan pendekatan masing-masing kandidat dalam menanggapi proses hukum di tengah kampanye mereka
Pasangan Azhar Arsyad, Danny Pomanto menunjukkan komitmennya dengan kehadiran fisik pada Sabtu (19/10/2024).
Sedangkan, pasangan Fatmawati Rusdi, Andi Sudirman Sulaiman mengambil jalan praktis pada Senin (21/10/2024).
Demikian kata Juru bicara pasangan Danny-Azhar (DiA), Asri Tadda.
Ia memberikan tanggapan mengenai perbedaan sikap ini.
Asri menilai kehadiran Danny Pomanto sebagai contoh keteladanan yang baik.
Baca juga: Danny Pomanto Kritik Penunjukan Irwan Adnan sebagai Pj Sekda: Sudah Tercemar Politik’
Ia menjelaskan bahwa Danny Pomanto memutuskan untuk memenuhi undangan Bawaslu secara langsung meskipun sedang dalam agenda kampanye di daerah.
Hal ini menunjukkan komitmen Danny Pomanto terhadap proses hukum.
"Pak Danny, meski di tengah kesibukannya berkampanye, tetap menyempatkan diri hadir memenuhi undangan Bawaslu. Dalam surat Bawaslu, tidak ada opsi pemeriksaan lewat Zoom yang diinformasikan kepada beliau," jelas Asri.
• Danny Pomanto Siap Tempur di Debat Pilgub Sulsel Pertama: Fakta Lebih Berarti daripada 1.000 Kata
Asri juga menekankan bahwa sebagai negara hukum, Indonesia harus mencerminkan sikap yang baik dari para pemimpinnya.
Menurutnya, kehadiran langsung Danny Pomanto adalah bentuk penghargaan terhadap institusi Bawaslu dan menghormati proses hukum.
"Sikap kepemimpinan Danny Pomanto menunjukkan bahwa ia adalah pemimpin yang dapat dipercaya dan terbuka bagi publik," imbuhnya.
Setelah memberikan klarifikasi, Wali Kota Makassar dua periode itu melayani pertanyaan dari awak media.