Pemilu 2024

KPU Sulsel Akui Data Sirekap Real Count Pemilu Sempat Bermasalah

Penulis: Erlan Saputra
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Data Real Count KPU RI. KPU Sulsel akui data Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap) Real Count Pemilu sempat bermasalah.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel) akui data Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap) Real Count Pemilu 2024 sempat bermasalah.

Anggota KPU Sulsel, Ahmad Adiwijaya, mengakui adanya kendala dalam proses rekapitulasi sementara.

Meski begitu, ia mengatakan KPU RI bersama pengembang telah mengoptimalkan fungsi Sirekap.

"Memang ada kendala di sistem, tetapi sementara ini KPU RI beserta pihak pengembang sudah mengopimalisasi fungsi dari sirekap ini," kata Ahmad Adiwijaya kepada Tribun-Timur.com, Senin (19/2/2024).

Ahmad Adiwijaya juga merespons terkait aplikasi Sirekap KPU yang mengalami kendala serius dalam proses entry data. 

Secara teknis, Sirekap menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Hal ini tujuannya untuk membaca pola tulisan tangan dari formulir Model C1-Pleno.

Formulir tersebut merupakan dokumen penting yang digunakan untuk merekam hasil penhitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

Hanya saja, masalah muncul ketika sistem Sirekap mencoba mengubah pola tulisan tangan dari kertas fisik menjadi data numerik digital.

Ketidaksesuaian data terjadi dalam proses pemindaian (scan) data dari formulir Model C1-Plano.

Di mana banyaknya data yang tidak sesuai dengan kenyataan lapangan. 

Hal ini menyebabkan ketidakakuratan dalam data yang dimasukkan ke dalam aplikasi Sirekap.

Ahmad Adiwijaya menjelaskan bahwa hal itu disebabkan oleh tidak optimalnya kinerja sistem.

"Terkait banyak informasi yang beredar cukup masif, terkait dengan adanya angka-angka yang bergeser, itu sebenarnya karena tidak keoptimalan dari kerja-kerja sistem," katanya.

Sehingga, data real count KPU tidak dapat dijadikan patokan atau dasar yang kuat.

Halaman
12

Berita Terkini