"Bukan mau jumawa, lawan di 2019 jauh lebih hebat dari lawan yang sekarang di 2024 ini. Karena jauh lebih gampang melawan mantan bupati atau wali kota daripada melawan istri atau anak bupati," ujar Andi Iwan, beberapa waktu lalu.
Ia menyampaikan, ketika kepala daerah masih menjabat, maka kepala daerah punya power di wilayahnya.
“Mereka punya fasilitas kekuasaan, dia pergunakan seluruh struktur OPD, perangkat desa hingga dusun, punya 'anggaran' yang diikutkan dalam konteks program pemerintah. Punya kekuasaan menekan. Itu semua tidak bisa dipungkiri," ungkap Iwan.
Ia mengatakan, bupati punya kuasa menekan camat, lurah, RT, RW, kepala desa.
“Itu sangat bisa terjadi. Dia punya instrumennya,"katanya.
Sementara apabila jabatan itu sudah dilepas maka kekuatan yang ada pada dirinya pun cenderung hilang.
"Begitu dia jadi mantan, memang nama besarnya masih ada, tapi power untuk melakukan hal yang sama seperti saat masih menjabat sudah hilang," katanya.(jabal qubais/sim)