Sementara kebutuhan beras di Sulsel hanya sekira 1,8 juta ton.
"Artinya beras kita surplus, masih ada sekira 2 juta ton lebih," paparnya.
Anehnya, Bulog selalu merasa kekurangan stok beras, padahal Sulsel menurutnya sangat mumpuni untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat.
"Kami pegang data BPS, disamping itu kami juga ke lapangan periksa sampel, ada wilayah yang sementara panen sampai sekarang bahkan berlanjut sampe April," paparnya.
Hal senada disampaikan Sekretaris DPD HKTI Sulsel, Sudirman Numba, berdasarkan diskusi dan rapat konsolidasi yang dilakukan, perlu adanya penyamaan data agar informasi terkait stok beras tak simpang siur.
"Salah satu usulan dari konsilidasi HKTI perlu ada kesesuaian data, sumbernya harus dipastikan dari mana," tuturnya.
Menurutnya, rencana pemerintah melakukan impor beras membuat petani tak berdaya.(*)