Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prof Masrurah Mokhtar Pimpin APPERTI Sulsel 2025–2029

Prof Masrurah Mokhtar resmi pimpin APPERTI Sulsel 2025–2029. Fokus perjuangkan nasib PTS yang makin tertekan dalam penerimaan mahasiswa.

|
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
Rudi Salam/Tribun Timur
: APPERTI SULSEL - Pelantikan pengurus APPERTI Sulsel di Auditorium Al Jibra Universitas Muslim Indonesia (UMI) Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (19/8/2025). Prof Masrurah Mokhtar resmi menjabat Ketua APPERTI Sulsel masa amanah 2025-2029. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSARProf Masrurah Mokhtar menjabat Ketua Dewan Pengurus Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi Indonesia (APPERTI) Sulawesi Selatan periode 2025–2029.

Ia memimpin organisasi fokus meningkatkan kualitas dan produktivitas perguruan tinggi.

Pelantikan dipimpin langsung Ketua Umum APPERTI, Prof Mansyur Ramly, bersama jajaran pengurus APPERTI Sulsel.

Acara berlangsung di Auditorium Al Jibra Universitas Muslim Indonesia (UMI), Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (19/8/2025).

Prof Mansyur Ramly dan Prof Masrurah Mokhtar juga tercatat sebagai pengurus Yayasan Wakaf UMI.

Prof Mansyur menjabat Ketua Pembina, sementara Prof Masrurah sebagai Ketua Pengurus.

Prof Masrurah terpilih dalam musyawarah wilayah Februari 2025.

Mantan Rektor UMI dua periode itu dinilai layak memimpin APPERTI Sulsel karena berpengalaman memimpin organisasi dan lembaga pendidikan tinggi.

“Kepercayaan ini bukan berarti saya orang terbaik di antara kita, tetapi tidak terlepas dari eksistensi UMI sebagai PTS yang cukup besar,” kata Prof Masrurah.

Baca juga: Kelurahan Bontotangnga Jeneponto Jadi Laboratorium Masa Depan UMI

Ia bersama pengurus berkomitmen memperjuangkan kepentingan PTS di Sulsel.

Menurutnya, PTS semakin tertekan dalam penerimaan mahasiswa baru.

Setelah ditelaah, PTS cenderung menjadi penonton.

Sementara calon mahasiswa lebih banyak terserap ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

“PTN saat ini memiliki enam jalur penerimaan. Selesai jalur prestasi, ada lagi tes, ada lagi mandiri, dan berbagai macam jalur lainnya. Hampir seluruh ruang penerimaan mahasiswa diarahkan ke PTN,” katanya.

“Karena itu, kami akan memperjuangkan agar pemerintah mengurangi jumlah jalur penerimaan di PTN, supaya memberikan kesempatan bagi PTS untuk berkembang dan bersinergi,” jelas Prof Masrurah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved