Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Mengenang Dr. Aswar Hasan 

Lahir di Palopo 17 Agustus 1963 dan wafat pada Rabu, 13 Agustus 2025, jelang ulang tahunnya ke-62.

Editor: Sudirman
Ist
OPINI - Firdaus Muhammad Guru Besar Komunikasi Politik Islam UIN Alauddin Makassar 

Oleh: Firdaus Muhammad

Anggota Forum Dosen, Ketua Infokom MUI Sulsel dan Dosen UIN Alauddin

TRIBUN-TIMUR.COM - Dr. H. Aswar Hasan, MSi sosok akademisi, aktivis Islam, penulis, dan pecinta ulama.

Lahir di Palopo 17 Agustus 1963 dan wafat pada Rabu, 13 Agustus 2025, jelang ulang tahunnya ke-62.

Beliau Adalah Dosen Komunikasi FISIP Unhas dan Anggota Forum Dosen. Beliau juga penulis opini cukup produktif.

Tulisan berjudul Ketika Hukum Dilecehkan dimuat 11 Agustus 2025 di harian Tribun Timur.  

Sejumlah testimoni sahabat beliau di media sosial, mengenang sosoknya dengan sejumlah kesan dan kenangan bersamanya.

Dr. A. Luhur Prianto (Dekan FISIP Unismuh Makassar) mengulas sosok Aswar Hasan sebagai ideolog penyeimbang kekuasaan.

Kiprahnya sebagai aktivisme Islam melalui PII, HMI dan KPPSI menjadikannnya sebagai ideolog istiqamah menyuarakan gagasan Islam rahmatan lil alamin.

Luhur Prianto mengutip Mannahein (1929) dalam mengenalkan Aswar Hasan sebagau ideolog yang memegang prinsip-prinsip tertentu. Kemudian memotivasi pikiran dan praksis tindakannya dalam membangun tatanan sosial baru yang lebih stabil. 

Andi Luhur mencatat Aswar Hasan menempati posisi sebagai komisioner daerah hingga pusat selama 5 periode menjadi rekognisi atas akitivisme pikiran dan gerakannya.

Sekalipun bergiat di lembaga negara seperti Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulsel sebagai ketua pada periode pertama lembaga tersebut, gabung di Komisi Informasi hingga KPI Pusat periode 2019-2023, tetap menjadi sosok yang kritis pada pemerintah.

Tampaknya inilah alasan Luhur menyebutnya ideolog penyeimbang kekuasaan, juga ulas tulisan terakhir Aswar Hasan bertajuk: Tahu Diri dan Tahu Batas, dishare 12 Agustus 2025, sehari sebelum wafat. 

Testimoni lainnya, Hasrul Oghie Hasan yang mengikuti jejaknya di komisi penyiaran daerah hingga pusat menulis Aswar Hasan, Jejak Konsistensi dan Kesederhanaan.

Komisioner KPI Pusat Periode 2023-2026 itu mengulas kesan awalnya kala sang senior berujar, penyiaran itu bukan hanya hiburan tapi soal menjaga ruang publik.

Itulah sebabnya beliau menekankan pentingnya profesionalisme jurnalis penyiaran. 

Saya mengenal Aswar Hasan saat gabung sebagai Pemuda Pers Al-Markaz Al-Islami, sejak itulah beliau menjadi mentor kami menulis beragam topik.

Pertemuan terakhir saya dengan beliau, kala menyodorkan buku Proses Kreatif Penulis Makassar dan Buku Resonansi 80 tahun S. Sinansari ecip, beliau berkontribusi pada dua buku yang saya edit itu.   

Sahabat-sahabat beliau yang memasang foto kenangan bersamanya di laman media sosial. Sebut diantaranya, Prof. Amran Razak, Dr. Adi Suryadi Culla, Andi Yudha Yunus, Andi Wanua Tanke, Uphi Asmaradana dll.

Semua bersepakat bahwa beliau orang baik. Dr. Aswar Hasan dimakamkan Kamis, 14 Agustus 2025 di Makassar.

Akademisi kritis, aktivis, dan penulis itu telah pergi, tapi abadi dengan tulisannya. Selamat Jalan Pak Aswar Hasan.    (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved