Titik Seoharto Tinggalkan Gudang Bulog Panaikang, Beras SPHP Mulai Dijual di Makassar
Siti Hediati Soeharto memantau stok beras serta fasilitas pabrik rice to rice di gudang beras terbesar Bulog di timur Indonesia ini.
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM — Beras berlogo SPHP Bolog, Selasa (12/8/2025) pagi, mulai dijual pada sejumlah kawasan urban Kota Makassar.
Penjualan dikemas dalam ‘operasi pasar pangan’ ini berselang sehari pascalawatan Ketua Komisi Pangan (IV) DPR-RI Siti Hediati “Titik” Soeharto (66) ke Kompleks Pergudangan Bulog Panaikang, Jl Urip Sumiharjo, Makassar, Senin (11/8/2025) siang.
Titik adalah putri keempat dari enam anak Soeharto (1921-2008).
Presiden ke-2 Indonesia inilah peletak dasar ketahanan dan swasembada pangan nasional, dekade 1970-1980-an.
Lawatan terjadwal mantan istri Prabowo Subianto (71), Presiden ke-8 RI ini, untuk memantau stok beras serta fasilitas pabrik rice to rice di gudang beras terbesar Bulog di timur Indonesia ini.
Baca juga: Harga Beras Mahal di Sulsel, Titiek Soeharto: Tugas Bulog Intervensi Pasar
Kompleks Gudang teringretasi Bulog ini seluas 1.915 m⊃2;.
Ada setidaknya 6 unit rice ware house dengan total kapasitas 26.100 ton.
Beras dari gudang inilah yang dikapalkan ke Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Dari gudang inilah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPSH) Bulog dicadangkan untuk menjaga ketahanan pangan.
Di selatan kota, Jl Mappauddang, Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, beras SPSH medium kemasan 5 Kg diserbu warga.
Harga jual Rp 62.500 ini lebih murah Rp 10 ribu dari harga pasaran normal.
“Alhamdulillah, dapatji satu karung,” kata Dg Ngagi (65), warga Jl Dg Ngeppe, kepada Tribun, Selasa (12/8/2025) siang.
Beras kantongan 5 kg ini cukup dia konsumsi untuk 3 pekan, bersama suami, dan dua cucu.
Dari pantauan Tribun, beras SPSH ini merujuk beras non-premium berlogo Kementerian Koordinator Pangan c/q Deputi Pangan & Agribisnis.
Ini sekaligus affirmasi bahwa beras kemasan ini non-komersil.
Pedagang atau pengecer yang menjual diatas harga eceran tertinggi (HET) dikenakan sanksi.
Bulog jadi distributor sekaligus pelaksana teknis operasi pasar beras SPSH ini.
Ini masuk kategori beras subsidi.
Ada juga beras Raskin bulog 10 hingga 50 kg yang dibagi sesuai data kementerian sosial.
Penetapan harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP berdasarkan zonasi daerah lumbung pangan.
Sulawesi masuk zona HET I bersama pulau Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, dan NTB, kisaran harganya Rp 12.500/kg.
Untuk Zona HET II termasuk Sumatera (kecuali Lampung & Sumsel), NTT, dan Kalimantan seharga Rp 13.100/kg.
Sedangkan Zona HET III, pulau Maluku dan Papua dijual seharga Rp 13.500/kg.
Tiga HET diatas hanya berlaku untuk konsumen.
Untuk mitra Penyalur atau harga di Gudang Bulog dijual dengan selisih harga Rp 1.000 hingga Rp 2.500, tergantung jangkauan wilayah.
Di wilayah Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, Sulawesi HET jual mitra distributor Rp 11.000/kg.
Untuk wilayah Sumatera (selain Lampung & Sumsel), NTT, Kalimantan dilepas dengan harga Rp 11.300/kg.
Dan wilayah III Maluku dan Papua dijual ke mitra dengan harga Rp 11.600/kg.
Dalam lawatan ke gudang Bulog, Titik Soeharto didampingi Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi (45 tahun).
Titik memastikan stok beras di Sulsel dalam kondisi aman.
“Stoknya aman, bahkan cadangan sampai 500 ribu ton. Sebagian dari (beras) impor tahun lalu dan secara bertahap sudah mulai disalurkan,” ujarnya.
Cadangan 500 ribu ton ini setara 1/5 dari rerata produksi beras Sulsel tahun 2024.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel; 2025) produksi gabah kering giling (GPK) Sulsel sekitar 4,82 juta ton.
GPK adalah produksi panen dari petani yang siap digiling di pabrik.
Data dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, pada tahun 2022 ada sekiytar 14.745 unit usaha penggilingan padi di 19 sentra pangan Sulawesi Selatan.
Dari jumlah tersebut; 157 unit merupakan penggilingan skala besar (kapasitas produksi beras lebih dari 3 ton per jam).
Ada 848 unit adalah penggilingan skala menengah (kapasitas antara 1,5–3 ton per jam), dan 13.740 unit adalah penggilingan skala kecil, seperti penggilingan rumahan atau skala desa.
Luas lahan panen padi di Sulsel mencapai ~0,95 juta hektare.
Produksi beras untuk konsumsi pangan: ~2,76 juta ton.
Estimasi Kebutuhan (Konsumsi) Beras.
Berdasarkan studi KSA/Ubinan, konsumsi beras rata-rata per kapita per bulan di Sulsel adalah 7,76 kg.
Jika diasumsikan jumlah penduduk Sulsel sekitar 9 juta jiwa (perkiraan kasar), maka: 7,76 kg/orang/bulan × 12 bulan × 9 juta orang ≈ 0,84 juta ton per tahun
Sosok eks Ajax Amsterdam Ingin Didatangkan PSIM Yogyakarta Sebelum Duel PSM Makassar, Harga Rp9,5 M |
![]() |
---|
Cucu Pahlawan Nasional Bukan Lagi Satu-satunya Kapolda Alumni Akpol 1995, Kini Ada Brigjen Hengki |
![]() |
---|
Skuad Lengkap PSM Makassar vs Bhayangkara FC, Duel Klub Senilai Rp80 M Pekan Kedua Super League |
![]() |
---|
Nikmati Shrimp Roll dengan Saus Bangkok Pedas Manis Ala Hotel Santika Makassar |
![]() |
---|
Buruh Bongkar Muat Dapat Layanan Kesehatan Gratis dari SPJM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.