Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Beras Mahal di Sulsel, Titiek Soeharto: Tugas Bulog Intervensi Pasar  

Dimana, beras medium memiliki harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp12.500 sedangkan beras premium Rp14.900.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/RENALDI
BERAS BULOG - Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto, saat ditemui di Gudang Bulog Sulselbar, Jl Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Senin (11/8/2025). Titiek sentil bulog harga beras mahal di sulsel. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto, menegaskan bahwa Bulog memiliki tugas penting untuk melakukan intervensi pasar ketika harga beras mengalami kenaikan. 

Diketahui, harga beras di Sulsel saat ini mengalami kenaikan.

Dimana, beras medium memiliki harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp12.500 sedangkan beras premium Rp14.900.

Titiek Soeharto mengatakan, sudah tugas dari bulog untuk mengintervensi pasar.

“Ya, ini memang tugasnya Bulog. Kalau harganya naik, mereka harus lepas beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) supaya harganya normal kembali. Mudah-mudahan secepatnya bisa normal,” katanya saat mengunjungi Gudang Bulog Sulselbar, Jl Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Senin (11/8/2025).

Titiek meminta menyuarakan kondisi harga beras di lapangan agar menjadi perhatian. 

“Pers juga harus menyuarakan, di sini harganya lebih mahal, di tempat tertentu jangan sampai harganya melambung. Kita dipermainkan pasar, nanti rakyat yang kena dampaknya,” ungkapnya.

Ia menyebut, di Sulsel Bulog telah mengeluarkan 1.600 ton beras SPHP untuk menekan harga, dari total 16 ribu ton yang disalurkan secara nasional.

"Kalau di Sulsel, sudah di total sudah 1.600 ton beras SPHP di keluarkan.16 ribu, khusus total se-Indonesia 16 ribu. Se-Indonesia, yang di sini 1.600," ujarnya.

Pemerintah, kata Titiek, telah menugaskan Bulog menghabiskan 1,3 juta ton beras SPHP hingga Desember 2025 demi menjaga stabilitas harga.

"Perintah dari ini 1,3 juta ton habiskan, untuk stabilisasi sampai Desember," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Marga Taufiq, mengatakan subsidi pemerintah menjadi salah satu instrumen penting dalam intervensi pasar. 

“Dengan subsidi, diharapkan harga beras yang tinggi bisa turun dan terjangkau masyarakat,” singkatnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved