Tribun RT RW
RT RW Garda Terdepan Urban Farming, Siap Sukseskan Pertanian Kota dan Pengelolaan Sampah
Program ini telah mulai diterapkan di sejumlah titik kota dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk ketua RT/RW.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar terus mendorong program urban farming atau pertanian perkotaan sebagai solusi ketahanan pangan sekaligus pengelolaan sampah.
Program ini telah mulai diterapkan di sejumlah titik kota dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk ketua RT/RW.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan urban farming bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata kota.
“Saya minta setiap kecamatan bisa menghadirkan contoh nyata. Ketika orang berkunjung ke Makassar, ada hal yang bisa kita tunjukkan. Urban farming bisa jadi destinasi edukasi,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Urban Farming di Balai Kota Makassar, Kamis (18/9).
Program ini juga dirancang untuk menjawab persoalan klasik Kota Makassar, sampah.
Munafri menekankan pentingnya pengelolaan sampah organik yang dimulai dari tingkat RT.
Ia meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menyiapkan lubang biopori dan fasilitas TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai bagian dari siklus pengolahan sampah.
“Semua wilayah minimal harus punya lubang pembuangan organik. Saya ingin program ini menyentuh langsung ke RT. Kita kelola sampah ini bersama,” tegas Munafri.
Ia juga menyebutkan ke depan, akan diterapkan regulasi yang mewajibkan setiap perumahan memiliki setidaknya dua lubang biopori.
Hal ini untuk meminimalkan kebiasaan membuang sampah sembarangan dan mendekatkan tempat pengolahan sampah ke lingkungan warga.
“Kalau ini berjalan baik, dalam lima bulan masyarakat sudah bisa panen kompos sendiri. Dan itu sangat berguna,” tambahnya.
Urban farming juga diproyeksikan sebagai salah satu penilaian penting dalam ajang Adipura.
Karena itu, sinkronisasi antarprogram menjadi krusial agar upaya ini tak berjalan sendiri-sendiri.
“Program ini menyangkut lingkungan dan harus dikelola bersama. Semua pihak harus paham tugas dan tanggung jawabnya. Kalau hanya satu dua pihak yang jalan, hasilnya tidak maksimal,” jelas Munafri.
Pemkot juga ingin mendorong agar konsep urban farming tidak dipersempit hanya pada budidaya sayur dan cabai.
Sosok Ika Bohari, Ketua RT Perempuan Balang Baru Konsisten Layani Warga |
![]() |
---|
Benarkah Kinerja Pjs RT/RW di Makassar Menurun? Warga Keluhkan Sampah Berserakan |
![]() |
---|
Insentif RT Naik Rp2,5 Juta Per Bulan, RW Rp3,1 Juta Berlaku Oktober 2025 |
![]() |
---|
Hijrana Said Sosok Tangguh di Balik RW 09 Balang Baru, Turun Tangan Tangani Konflik Warga |
![]() |
---|
Pasca Demo Rusuh Makassar, RT/RW Biringkanaya Siaga di Posko Siskamling, Camat Kerahkan 545 RT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.