Rekam Jejak Benhur dan Fakhiri Calon Gubernur Papua Saling Klaim Unggul PSU

Wali Kota Jayapura dua periode ini juga menjanjikan akan ikut memperjuangkan wacana pemekaran Provinsi Papua Utara.

Wilayah ini mencakup Biak, Supiori, Kepulauan Yapen, dan Waropen.

”Kami juga akan mendukung program strategis nasional, seperti sekolah rakyat, sekolah unggulan garuda, Makan Bergizi Gratis, penuntasan stunting, dan kemiskinan ekstrem, serta pembangunan perumahan,” kata Benhur.

Transformasi Papua

Sementara itu, Mathius-Aryoko menyampaikan gagasan mentransformasi pembangunan Papua setelah sejumlah pemekaran daerah otonomi baru (DOB).

Transformasi ini untuk mengatasi sejumlah tantangan setelah DOB, seperti masalah keuangan daerah hingga sumber daya alam dan manusia.

Pasangan ini menjanjikan pengembangan sumber daya manusia yang cerdas, produktif, inovatif, responsif, dan bermoral.

Selain itu, juga sumber daya manusia harus dipastikan kesejahteraannya dalam pendidikan, kesehatan, dan aspek sosial lainnya.

Di sektor pemerintahan, Mathius-Aryoko menjanjikan, birokrasi yang bersih dan akuntabel untuk menuju good governance.

Hal ini demi memastikan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Papua.

 ”Kami mengusung tagline Cerah. Cerdas untuk menciptakan SDM Papua yang unggul dan berdaya saing. Sejahtera, dimulai dari dalam perut ibu hamil, bayi, anak sekolah, dewasa, hingga lanjut usia."

"Harmoni, keberagaman untuk menjaga tanah Papua sebagai tanah damai,” ujar Mathius, Kepala Polda Papua periode 2021-2024.

”Habis-habisan”

Kedua kubu diprediksi akan ”habis-habisan” untuk memenangi pertarungan PSU Pilgub Papua ini.

Dua kandidat telah menjalani proses panjang sejak PSU diumumkan pada Februari 2025.