Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dulu Google Dibikin karena Typo, Kini Punya Valuasi Rp 50 Ribu Triliun atau 13 Kali Lipat dari APBN

Perusahaan raksasa Google pada Sabtu, 27 September 2025 hari ini, merayakan ulang tahunnya ke-27.

Editor: Edi Sumardi
GOOGLE
GOOGLE DOOGLE - Google menampilkan doodle dari logo lawas pada Sabtu, 27 September 2025. Doodle ini ditampilkan sekaitan dengan perayaan ulang tahun ke-27 Google. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Perusahaan raksasa Google pada Sabtu, 27 September 2025 hari ini, merayakan ulang tahunnya ke-27.

Satu di antara bentuk perayaan adalah melalui Google Doodle.

Hari ini, Google menampilkan doodle dari logo lawasnya yang digunakan pada September 1998 hingga Mei 1999 atau awal Era Reformasi dalam sejarah pemerintahan di Indonesia.

Google secara resmi lahir pada 4 September 1998.

Tanggal ini dianggap sebagai hari berdirinya perusahaan Google Inc oleh Larry Page dan Sergey Brin.

Namun, Google merayakan ulang tahunnya setiap 27 September, karena sejak 2005 mereka menggunakan tanggal itu untuk menandai hari jadi perusahaan.

Google sempat beberapa kali gonta-ganti hari jadi.

Apabila menelusuri arsip doodle Google, disebutkan bahwa tanggal 27 September adalah ulang tahun Google.

Di hari jadinya yang ke-5 atau pada tahun 2003, Google pernah merayakan ulang tahunnya pada tanggal yang berbeda, yaitu 8 September.

Tahun 2004 atau ketika perusahaan menginjak usia ke-6, perayaannya berganti lagi, yakni diselenggarakan tanggal 7 September.

Setahun kemudian, tanggal perayaan ulang tahun Google berubah lagi menjadi 26 September.

Bagaimana sejarah berdirinya Google hingga menjadi perusahaan bervaluasi sekitar 2,98 hingga 3,04 triliun dolar AS atau setara Rp 50.109 triliun atau 13,8 kali lipat dari ABPN Indonesia 2025 (pendapatan Rp 3.005,1 triliun, belanja Rp 3.621,3 triliun)?

Dikutip dari blog Google, kisah Google dimulai pada tahun 1995 di Universitas Stanford. 

Saat itu, Larry Page sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan studinya ke jenjang pascasarjana di Stanford, dan Sergey Brin, seorang mahasiswa di sana, diminta untuk mengajaknya berkeliling.

Menurut sebagian orang, pada saat itu mereka tidak sepemikiran hampir dalam segala hal, tetapi setahun kemudian mereka menjadi sahabat dekat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved