Opini
Kampus Mau Dibawa ke Mana?
Rupanya, penjelasan itu tidak membuatnya lekas mendapat jawaban. Ia kemudian terbata-bata menanyakan apakah ada jalur khusus.
Kampus seperti tidak memberi dampak yang layak dan siginifikan, terutama setelah mahasiswa lepas kuliah. Bahkan, bisa dikata kampus seperti pabrik ijazah yang kualitas lulusannya dipertanyakan.
Buktinya, dalam dua dekade terakhir, skor PISA Indonesia mengalami penurunan. Bahkan, mencapai level terendah sejak tahun 2006 yakni 366 poin untuk ketegori matematika, 359 poin untuk ketegori membaca dan 383 poin untuk kategori sains pada tahun 2022. Artinya, situasi pendidikan Indonesia sedang berada pada titik nadir.
Ini kemudian berkorelasi dengan tingkat literasi lulusan sarjana Indonesia tertinggal jauh dari negara maju dalam hal kualitas pendidikannya seperti Singapura dan Vietnam di kawasan Asean, Denmark maupun Finlandia di Eropa.
Paradoks luar biasa ini tidak semua ingin mengakuinya, bahkan kampus itu sendiri.
Karena itu, dengan jujur saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan besar “apakah kampus masih layak diperjuangkan?” Sebab jangan-jangan kampus hanya bangunan megah yang menipu, dipenuhi gelar dan sertifikat tanpa tujuan, rencana dan makna.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.